Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEPALA Divisi Pengawasan, Monitoring dan Evaluasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra menyesalkan kurang populernya program orang tua asuh bagi anak-anak terlantar dibandingkan dengan mengadopsi boneka arwah.
"Kelihatannya program pemerintah ini kurang populer di tengah masyarakat. Sehingga ada masyarakat yang membandingkan dan menyayangkan fenomena menjadi orang tua dari boneka arwah dengan kebutuhan daftar orang tua pengganti di negara ini," kata Jasra melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.
Padahal menurutnya pemerintah mencatat pada 2020 ada 67.368 data anak terlantar di Indonesia dan terus bertambah seiring dengan adanya kasus bayi dibuang atau terlantar.
Selain itu terdapat juga anak-anak yang kehilangan orang tua secara mendadak selama pandemi COVID-19 yang jumlahnya mencapai 30.766 anak.
Baca juga: Anak Petani: KIP Kuliah Jokowi Wujudkan Mimpi Ke Perguruan Tinggi
Menurutnya, selain karena meninggalnya orang tua akibat bencana, anak-anak dapat menjadi terlantar karena berbagai masalah keluarga atau terlibat permasalahan hukum.
"Belajar dari beberapa bencana alam dan bencana pandemi, anak-anak yang mendadak kehilangan orang tua, artinya perlu mendapatkan segera pengganti keluarga. Begitupun anak yang kehilangan orang tua karena perceraian, orang tua berhadapan dengan hukum, anak dalam masa pidana, anak dalam lembaga pengasuhan atau lembaga serupa yang menjadikan anak diasuh di luar keluarga," katanya.
Jasra mengatakan anak-anak terlantar ini butuh kehadiran orang tua dalam keluarga yang harmonis.
"Mereka butuh kehadiran, yang layaknya orang tua bagi mereka agar dapat perhatian penuh dalam tumbuh kembangnya. Karena anak-anak yang terlepas dari keluarga diyakini bisa berkembang baik, bila pengasuh penggantinya menerapkan sistem keluarga," katanya. (Ant/OL-4)
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tahun 2020, sepasang peneliti India mengklaim lockdown global selama pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan suhu permukaan bulan.
Jumlah wisman yang datang langsung ke Bali pada Januari-November 2023 sebanyak 5.782.260 kunjungan, sementara pada periode yang sama tahun 2019 sebanyak 5.722.807 kunjungan.
KETUA Satgas Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan mengungkapkan bahwa human metapneumovirus atau HMPV tidak berpotensi menjadi pandemi seperti yang terjadi pada covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved