Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Menhan Tolak Pembongkaran Kuburan Massal Korban Tragedi 1965

Intan Fauzi/MTVN
13/5/2016 14:44
Menhan Tolak Pembongkaran Kuburan Massal Korban Tragedi 1965
(ANTARA)

MENTERI Pertahanan Ryamizard Ryacudu menolak keras adanya pembongkaran kuburan massal korban tragedi 1965. Keputusan itu merupakan hasil rekomendasi dari Simposium Nasional bertema "Membedah Tragedi 1965, Pendekatan Kesejarahan" di Hotel Arya Duta, Jakarta Pusat, pada 18-19 April lalu.

Menurut Ryamizard, pembongkaran kuburan massal hanya akan memicu konflik baru. Ia khawatir pertumpahan darah seperti tahun 1965 kembali terjadi.

"Justru itu! Bongkar-bongkar kuburan kalau semuanya marah, berkelahi semua," kata Ryamizard di Balai Kartini, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (13/5).

Ryamizard menegaskan, ia tidak akan mendukung gerakan apapun yang mengancam keutuhan Pancasila. "Satu, Pancasila. Kalau beda Pancasila, kita beda pendapat ya," tegas Ryamizard.

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu berkali-kali mengingatkan supaya tidak ada pihak yang memprovokasi pemerintah untuk menuntaskan tragedi 1965. Ia tidak ingin paham komunis muncul kembali di Tanah Air.

"Saya selalu mengingatkan, saya tidak ingin ribut apalagi pertumpahan darah, tapi kalau ada pertemuan menghasut sana-sini ada timbul pertumpahan darah, dan lebih parah ini," ungkap Ryamizard.(X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya