Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

DPR Minta Perketat Pintu Masuk ke Indonesia

Sri Utami
28/11/2021 08:40
DPR Minta Perketat Pintu Masuk ke Indonesia
ANGGOTA Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo(DOK DPR RI)

ANGGOTA Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo menyarankan tiga langkah bijak untuk menyikapi munculnya varian baru virus cororona B1.1529. Virus ini langsung ditetapkan oleh badan kesehatan dunia WHO sebagai varian of consern (VoC).

“Langkah pertama dan juga paling utama dalam menyikapi kemunculan varian baru yang telah menimbulkan kekhawatiran masyarakat dunia ini, ya, kita tidak boleh panik dan kawatir, Ini penting dan yang utama,” ujarnya, Minggu (28/11)

Pada dasarnya karakteristik virus adalah bermutasi. Dengan bermutasi virus bisa menjadi semakin lemah atau juga sebaliknya, semakin mengkhawatirkan. Artinya proses penularan semakin cepat, seperti halnya yang diprediksi para ahli tentang covid-19 varian baru yang dinamai Omicron. 

Baca Juga: Cegah Varian Baru Covid, Sufmi Dasco Nilai Perlu Pembatasan Perjalanan dari Afsel

“Artinya, melihat karakteristik virus secara biolois, maka mutasi adalah sebuah keniscayaan. Karena itu lah kita tak punya banyak pilihan, harus menghadapi dengan tenang, jangan panik," katanya.

Selanjutnya sebagai langkah yang kedua, Indonesia harus mengikuti rekomendasi WHO serta parah ahli di bidang ini. Indonesia harus berkoordinasi dan bersinergi dengan masyarakat internasional guna meningkatkan pemahaman, antisipasi dan pengendalian tentang varian Omicron.

“Rekomendasi dan kebijakan yang ditetapkan WHO dalam menghadapi virus Omicron ini harus jadi perhatian kita. Kemudian ditambah lagi dengan kebijakan kita sendiri, baik untuk menambah dan menyesuaikan," tambah Rahmad.

Sesuai dengan rekomendasi WHO dan para ahli, varian baru ini dihadapi dengan cara ilmiah dan berbasis risiko. Sehingga prokes 3T, yakni testing, tracing, treatment harus diperkuat.

“Selanjutnya yang berbasis risiko, kita tetap mengupayakan perubahan perilaku dengan cara memasifkan 3 M lalu ditambah mengurangi mobilitas, aktivitas, berkunjung tempat keramaian,” bebernya.

Saat ini salah satu cara efektif melawan pandemi adalah vaksinasi. Dikatakannya, menurut WHO dan para ahli, secara ilmiah vaksin cukup efektif melawan covid apapun itu varian covid-19-nya.

“Meskipun varian omicron yang terdeteksi pertama kali Africa Selatan serta telah menyebar ke sejumlah negara itu diprediksi bisa melawan vaksinasi. Namun vaksinasi harus terus digencarkan sesuai target pemerintah sambil jalan lah, sambil para ilmuwan tentu akan terus mengkaji, memperbaiki menyempurnakan terhadap vaksin. Paling tidak vaksinasi kita optimalkan melawan covid-19,” ungkapnya.

Dia menekankan sementara menunggu perkembangan selanjutnya pintu masuk ke Indonesia yaitu di bandara atau pelabuhan laut da perbatasan darat harus diperketat.

“Termasuk proses karantina harus kita perkuat agar petugas tetap menjaga sesuai dengan protokol kesehatan yg telah ditentukan. Warga negara asing yang berkunjung ke Indonesia dan warga Indonesia yang kembali dari negara lain, harus tetap mengikuti protokol kesehatan,” tandasnya. (Sru/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya