Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
ANGGOTA Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo menyarankan tiga langkah bijak untuk menyikapi munculnya varian baru virus cororona B1.1529. Virus ini langsung ditetapkan oleh badan kesehatan dunia WHO sebagai varian of consern (VoC).
“Langkah pertama dan juga paling utama dalam menyikapi kemunculan varian baru yang telah menimbulkan kekhawatiran masyarakat dunia ini, ya, kita tidak boleh panik dan kawatir, Ini penting dan yang utama,” ujarnya, Minggu (28/11)
Pada dasarnya karakteristik virus adalah bermutasi. Dengan bermutasi virus bisa menjadi semakin lemah atau juga sebaliknya, semakin mengkhawatirkan. Artinya proses penularan semakin cepat, seperti halnya yang diprediksi para ahli tentang covid-19 varian baru yang dinamai Omicron.
Baca Juga: Cegah Varian Baru Covid, Sufmi Dasco Nilai Perlu Pembatasan Perjalanan dari Afsel
“Artinya, melihat karakteristik virus secara biolois, maka mutasi adalah sebuah keniscayaan. Karena itu lah kita tak punya banyak pilihan, harus menghadapi dengan tenang, jangan panik," katanya.
Selanjutnya sebagai langkah yang kedua, Indonesia harus mengikuti rekomendasi WHO serta parah ahli di bidang ini. Indonesia harus berkoordinasi dan bersinergi dengan masyarakat internasional guna meningkatkan pemahaman, antisipasi dan pengendalian tentang varian Omicron.
“Rekomendasi dan kebijakan yang ditetapkan WHO dalam menghadapi virus Omicron ini harus jadi perhatian kita. Kemudian ditambah lagi dengan kebijakan kita sendiri, baik untuk menambah dan menyesuaikan," tambah Rahmad.
Sesuai dengan rekomendasi WHO dan para ahli, varian baru ini dihadapi dengan cara ilmiah dan berbasis risiko. Sehingga prokes 3T, yakni testing, tracing, treatment harus diperkuat.
“Selanjutnya yang berbasis risiko, kita tetap mengupayakan perubahan perilaku dengan cara memasifkan 3 M lalu ditambah mengurangi mobilitas, aktivitas, berkunjung tempat keramaian,” bebernya.
Saat ini salah satu cara efektif melawan pandemi adalah vaksinasi. Dikatakannya, menurut WHO dan para ahli, secara ilmiah vaksin cukup efektif melawan covid apapun itu varian covid-19-nya.
“Meskipun varian omicron yang terdeteksi pertama kali Africa Selatan serta telah menyebar ke sejumlah negara itu diprediksi bisa melawan vaksinasi. Namun vaksinasi harus terus digencarkan sesuai target pemerintah sambil jalan lah, sambil para ilmuwan tentu akan terus mengkaji, memperbaiki menyempurnakan terhadap vaksin. Paling tidak vaksinasi kita optimalkan melawan covid-19,” ungkapnya.
Dia menekankan sementara menunggu perkembangan selanjutnya pintu masuk ke Indonesia yaitu di bandara atau pelabuhan laut da perbatasan darat harus diperketat.
“Termasuk proses karantina harus kita perkuat agar petugas tetap menjaga sesuai dengan protokol kesehatan yg telah ditentukan. Warga negara asing yang berkunjung ke Indonesia dan warga Indonesia yang kembali dari negara lain, harus tetap mengikuti protokol kesehatan,” tandasnya. (Sru/OL-10)
Hingga saat ini PCR diagnostic test yang telah lulus uji validasi berjumlah 250 kit dari target 50 ribu kit pada akhir Mei
Peneliti menaksir 1 menit berbicara keras menghasilkan lebih dari 1.000 droplet mengandung virus yang akan tetap mengudara selama 8 menit atau lebih dalam ruang tertutup.
Situasi ini memiliki dua konsekuensi pada individu, yakni insomnia atau kantuk berlebihan. Keduanya menyebabkan kerugian fungsional
Di tiap-tiap negara, emisi turun rata-rata 26% saat puncak pembatasan wilayah di negara masing-masing. Namun, itu bersifat sementara karena tidak mencerminkan perubahan struktural
Vitamin K adalah kunci untuk produksi protein yang mengatur pembekuan dan dapat melindungi terhadap penyakit paru-paru.
Tidak ada bukti bahwa virus itu dapat ditularkan oleh serangga pengisap darah yang menyebarkan demam berdarah dan penyakit lain ketika menggigit manusia.
Studi baru menunjukkan peningkatan signifikan dalam komplikasi penyakit terkait alkohol di kalangan perempuan paruh baya selama periode pandemi covid-19.
Kasus peningkatan signifikan mata minus atau Myopia Booming kini menjadi perhatian serius, terutama karena dapat berdampak buruk pada masa depan anak-anak
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Produk skincare dan kesehatan menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat, terutama kaum perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh tren kecantikan dan gaya hidup sehat.
Instansi di lingkungan Pemkab Tasikmalaya diharapkan bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan gencar melakukan sosialisasi
Di Kabupaten Cianjur belum ditemukan adanya kasus covid-19. Namun tentu harus diantisipasi karena diinformasikan kasus covid-19 kembali melonjak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved