Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
CALON Panglima TNI Andika Perkasa mengungkapkan akan memperkuat peran TNI dalam melakukan intelijen pada daerah-daerah yang mengalami gangguan keamanan maupun konflik horizontal atau vertikal.
Peran intelijen tersebut dibutuhkan sebagai tindakan prefentif serta cara TNI dalam mencegah lahirnya konflik untuk meredam gangguan keamanan yang ada.
"Menurut saya itu perlu dapat prioritas pada era ke depan," ujar Andika dalam kegiatan Rapat Dengar Pendpapat Umum (RDPU) rangkaian uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) Panglima TNI yang berlangsung di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Sabtu (6/11).
Penguatan peran intelijen merupakan 1 dari 8 fokus yang menjadi 15 tugas TNI ke depan. Penguatan peran tersebut perlu didukung dengan peningkatan kesiapsiagaan kesatuan TNI yang juga menjadi fokus untuk membuat TNI jauh lebih siap menghadpi tugas-tugas operasi militer perang maulun selain perang.
Baca juga: Komisi I DPR Yakin Andika Perkasa Mampu Bawa TNI Jadi Lebih Profesional
"Termasuk fokus pada sektor siber karena sudah hadir di mana-mana.Siber menurut saya harus menjadi fokus yang lebih penting dibandingkan dengan keperluan lain yang juga sebetulnya penting," ungkap Andika.
Andika juga melanjutkan interoperabilitas pada 3 angkatan matra mulai angkatan darat, laut, udara, memang harus terus menerus dan semakin sering disatukan. Dengan begitu TNI akan tahu kelemahan dan kekurangan yang perlu diperbaiki dalam menjali sinergitas antar matra.
"Bisa melakukan operasi bersama dengan tiga anghkatan karena itu kebutuhan yang tidak bisa dihindari saat ini," ungkapnya.
Selain itu Andika menjelaskan bahwa penguatan integrasi, penataan organisasi TNI masih memerlukan ruang perbaikan. Andika menilai masih ada ruang terkait integrasi TNIyang perli diperbaiki untuk membuat TNI memiliki teamwork yang lebih baik.
"Diplomasi militer yang sesuai dengan kebijakan politik luaar negeri kita pun semakin penting. Saya lihat ini satu hal yang harus jadi perhatian saya apabila suatu saat dipercaya jadi panglima TNI," ungkapnya. (OL-4)
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto merotasi 414 perwira TNI untuk menempati jabatan baru. Pergeseran ini meliputi sejumlah posisi strategis
Dari potensi 5 juta hektare lahan sawit bermasalah, pemerintah telah memverifikasi pelanggaran di 3,7 juta hektare dan menguasai kembali 3,1 juta hektare.
Setelah kosong selama 25 tahun, jabatan Wakil Panglima TNI diemban Jenderal Tandyo Budi Revita.
Enam kodam baru itu akan disahkan dalam Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Batujajar, Bandung, Jawa Barat, Minggu (10/8).
Selain itu, Marsda Deny Muis naik menjadi Panglima Kopasgat TNI dan Mayjen Djon Afriandi mendapat promosi jabatan sebagai Panglima Kopassus (Pangkopassus).
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melayat ke rumah duka mendiang Marsekal Pertama (Marsma) Fajar Adriyanto yang disemayamkan di rumah duka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved