Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEBANYAK 23 eks narapidana tindak pidana terorisme Poso bertekad kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ikrar setia 23 eks napiter Poso itu dilakukan di Iyato beach Poso, Senin (11/10).
Baca juga: Kemenag Kaji Masalah Rekrutmen NII di Garut
Acara bertajuk "Merajut persatuan dalam bingkai NKRI", dihadiri langsung Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Polisi Rudy Sufahriadi dan satuan tugas operasi Madago Raya juga dihadiri mantan napiter yang ada di Kabupaten Poso.
Dibawah kibaran bendera merah putih, mantan napiter Supriadi alias Upik Pagar memimpin pembacaan Ikrar.
"Dengan nama Allah yang maha pengasih dan penyayang kami berikrar," ucap Upik Pagar membuka pembacaan ikrar.
"Satu, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Panca Sila dan Undang Undang Dasar 1945," tambahnya.
Upik pun menyatakan dirinya dam 22 eks mapiter lain untuk patuh dan taat kepada hukum dan peraturan perundang undangan yang berlaku.
Kemudian, Menolak untuk terlibat dalam kegiatandan paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945,
Terakhir, Upik menyatakan bersama-sama dengan masyarakat dan pemerintah untuk membangun Poso yang aman, damai dan sejahtera.
Terpisah, Wakasatgas Humas Operasi Madago Raya AKBP Bronto Budiyono menyambut baik Upik dan eks napiter lainnya mengucapkan ikrar setia ke NKRI.
Bronto berharap seluruh napi teroris dapat melakukan hal serupa. "Menyambut baik apa yang telah dilakukan oleh napiter karena telah lepas baiat dan kembali setia kepada NKRI," terangnya.
Sebelumnya, Pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora tewas dalam baku tembak di Sulawesi.
Polisi meminta agar sisa empat orang yang masuk daftar pencarian orang (DPO) kelompok teroris MIT Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), menyerahkan diri.
"Satgas Madago Raya merilis empat sisa DPO teroris Poso. Pascatertangkapnya Ali Kalora dan Jaka Ramadhan, Satgas Madago Raya merevisi foto sisa DPO teroris Poso," ucap Bronto. (Ykb)
Tentara Nasional Indonesia (TNI) baru saja menyatakan siaga tempur di wilayah perairan Kepulauan Natuna dan sekitarnya.
Pancasila lahir menjadi dasar negara kesatuan Republik Indonesia melalui jalan yang panjang dengan penyatuan berbagai pemikiran dan impian para tokoh pendiri bangsa ini.
Dalam aksinya, mereka kompak membawa bendera Indonesia seraya menegaskan bahwa NKRI adalah harga mati.
Aksi simpatik ini sekaligus menunjukkan wujud dari kecintaan para jawara Banten terhadap NKRI dan dukungan penuh kepada Polri dalam menjalankan tugas-tugasnya.
AKSI unjuk rasa 1812 yang dilakukan ratusan anggota Nasional AAliansi ntikomunis (ANAK NKRI) di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, kemarin
Pembekalan materi wawasan kebangsaan, wawasan, keagamaan dan wawasan kewirausahaan juga ikut diberikan terhadap para napiter tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved