Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
WAKIL Ketua MPR Lestari Moerdijat mengatakan bangsa Indonesia masih mengalami permasalahan berat. Salah satunya pandemi Covid-19, dengan dampak negatif yang luar biasa dan sangat menyengsarakan rakyat.
Akibat pandemi, selain banyak rakyat yang terganggu kesehatannya bahkan meninggal dunia, pandemi juga melumpuhkan perekonomian. Semua dampak buruk tersebut dapat dientaskan dengan melaksanakan nilai-nilai yang ditanamkan para pendiri bangsa.
“Faktanya, pandemi ini ternyata tidak main-main, dan pemerintah saya lihat sejauh ini sangat baik sekali usahanya dalam menghadapi masalah ini dan itu mesti diapresiasi,” kata Pimpinan MPR dari Partai NasDem yang akrab disapa Rerie ini pada Sosialisasi Empat Konsensus Kebangsaan: Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika’, di Omah Kebon Resto, Kertosari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, dalam keterangannya, Minggu (19/9).
Hadir dalam acara yang diselenggarakan dengan mematuhi protokol kesehatan secara ketat tersebut, tokoh masyarakat Harry Poernomo, Ketua Perkumpulan Keluarga Besar Satpam Temanggung (PKBST) Yohanes Agus Setiyono dan para anggota PKBST serta masyarakat sekitar sebagai peserta.
Rerie mengatakan selain upaya keras pemerintah bersama jajarannya dalam melawan pandemi, ada satu lagi upaya yang mesti dilakukan seluruh anak bangsa yakni, dengan memperkuat pemahaman dan implementasi nilai-nilai kebangsaan.
Menurut Rerie timnya melakukan jajak pendapat kepada masyarakat pada Juni 2020 untuk mengetahui pemahaman rakyat seputar Covid-19 ini.
Setelah dianalisa menggunakan metode Word Cloud Analysis, hasilnya masyarakat ternyata telah memahami betul bahwa ancaman pandemi itu, bukan hanya masalah kesehatan semata. Tapi hal itu mengakibatkan menurunnya aktivitas perekonomian yang berujung kepada terancamnya stabilitas nasional.
Selanjutnya, publik menyadari bahwa nilai-nilai kebangsaan bisa menjadi tameng yang menjaga bangsa ini dari kehancuran. Gotong royong yang merupakan nilai dasar ideologi kebangsaan, saat ini mesti diperkuat untuk menjaga persatuan bangsa.
“Intinya, rakyat Indonesia sudah sangat menyadari betapa berbahayanya pandemi ini dan juga telah mengetahui solusi untuk menghadapinya," ujarnya.
Untuk itu, Rerie, mengajak seluruh anak bangsa, agar mulai saat ini utamakan memperkuat semangat solidaritas dan sinergitas dalam upaya memutus rantai penyebaran virus korona.
"Jadikan konsensus kebangsaan, Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika sebagai perekat anak bangsa dalam menghadapi tantangan, sebab telah teruji mengatasi berbagai krisis sejak NKRI mulai berdiri tahun 1945,” tandasnya. (OL-13)
Baca Juga: Menkes: Penyuntikan Vaksin Booster pada Masyarakat Umum Tidak Etis
Upaya menjadikan riset dan inovasi sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional membutuhkan peta jalan yang jelas, mudah dipahami, dan disepakati pemangku kepentingan.
UPAYA memperkuat perlindungan perempuan dan anak dari ancaman tindak kekerasan melalui pengintegrasian sistem antarlembaga terkait harus mendapat dukungan semua pihak.
Inisiatif untuk merevisi Undang-undang (UU) Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan mulai dicanangkan sejak 2023.
Pendidikan inklusif adalah sistem pendidikan yang memastikan semua individu memiliki kesempatan belajar yang setara.
Dorong peran aktif setiap anak bangsa dalam mengisi kemerdekaan melalui proses pembangunan di berbagai bidang, demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang lebih merata.
Semangat persatuan yang dibangun harus benar-benar mampu diwujudkan dan dipraktikkan dalam keseharian masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved