Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ANGGOTA Komisi VII DPR RI Mulyanto menilai, sebaiknya sebelum memutuskan impor gas oksigen dari luar negeri, pemerintah harus memaksimalkan kapasitas produksi pabrik-pabrik gas oksigen yang menganggur.
"Upaya tersebut bisa lebih efektif dan bermanfaat bagi pergerakan ekonomi nasional,"ujar Mulyanto dalam siaran persnya, Rabu (7/7/2021) menyusul rencana pemerintah melakukan impor gas oksigen dari Singapura dan Taiwan.
Menurut politikus Fraksi PKS ini, pemerintah perlu mengurai masalah ini secara seksama. Selanjutnya mengambil tindakan dan kebijakan yang tepat. Dengan kata lain, pemerintah jangan ikut panik dengan langsung mengimpor gas oksigen.
"Daripada impor lebih baik pemerintah mengoptimalkan kapasitas pabrik gas oksigen yang selama ini menganggur (idle capacity) menuju 100%. Kalkulasinya harus matang. Sebab selama ini kinerja perdagangan gas oksigen kita makin membaik, impor terus menurun menuju kemandirian," jelasnya.
Mulyanto menyebutkan, data BPS menunjukan impor gas menurun tajam sejak tahun 2017 sampai tahun 2020. Dari impor sebesar 3.9 juta ton di tahun 2017 melorot menjadi hanya sebesar 1.3 juta ton di tahun 2020.
Dibandingkan dengan produksi gas oksigen dalam negeri yang sebesar 640 juta ton per tahun maka impor gas oksigen kita hanya 0,2%. Artinya sebesar 99,8% kebutuhan gas oksigen dipenuhi dari pengadaan domestik. Ini pun masih dengan kapasitas produksi sebesar 74%. Masih ada kapasitas yang menganggur sebesar 26 persen atau sekitar 225 juta ton per tahun.
"Ini prestasi yang membanggakan. Bahkan beberapa waktu lalu kita berhasil membantu gas oksigen ini ke India," lanjut Mulyanto.
Sementara, dalam paparan Kemenkes saat Rapat Kerja di DPR menyebutkan, saat ini alokasi oksigen untuk sektor industri sebesar 70%. Sedangkan sektor kesehatan dialokasikan hanya sebesar 30%. Dengan kata lain, kebutuhan untuk medis sebesar 800 ton per hari (atau 292 juta ton per tahun) dan diperkirakan akan meningkat menjadi 2.000 ton per hari (730 juta ton per tahun).
"Jadi kalau digeser kuota sektor industri ke sektor kesehatan, apalagi kalau kapasitas pabrik oksigen yang menganggur ini dioptimalkan, maka masih ada sisa sebesar 137 juta ton per tahun. Artinya produksi gas oksigen dalam negeri relatif cukup," tegasnya.
Jadi, lanjutnya, apa yang dilakukan pemerintah untuk menggeser alokasi gas oksigen industri untuk kesehatan sampai 100 persen di masa-masa panik seperti sekarang ini sudah tepat. Sehingga, tambah Mulyanto, yang perlu segera dilakukan adalah kebijakan untuk mengoptimalkan kapasitas pabrik gas oksigen yang menganggur menuju 100 persen. Ini hal strategis yang perlu dilakukan. Agar negara kita tidak mengandalkan impor lagi.
Selain itu Mulyanto minta Pemerintah memperhatikan aspek pengawasan, terutama pada jaringan distribusi, termasuk juga transportasinya. Pemerintah, melalui aparat pengawasannya, perlu memastikan, bahwa tidak ada penimbunan tabung gas oksigen yang menyebabkan kelangkaan tersebut. Atau ada pihak yang mengambil kesempatan dalam kesempitan.
Selain itu, pemerintah perlu mensosialisasikan kondisi yang ada kepada masyarakat, agar tidak terjadi panic buying. Jangan sampai masyarakat yang tidak membutuhkan, banyak menyimpan gas oksigen ini di rumah. (RO/OL-09)
Kota Tasikmalaya masih nihil kasus covid-19. Tapi upaya preventif mesti dilakukan untuk menekan potensi penyebarannya
Liga Premier Inggris, Senin (16/11) menyatakan bahwa 16 orang terdeteksi positif dalam putaran terbaru tes covid-19 yang dilakukan kepada para pemain dan staf pada pekan lalu.
Newcastle menjadi tim Liga Premier pertama yang terhantam wabah virus korona awal musim ini yang menyebabkan tempat latihannya ditutup selama 10 hari.
Patuhilah selalu apa yang dikatakan dokter-dokter dan staf medis dengan menghormati protokol tentang tetap menjaga jarak anda dan higiena yang disyaratkan.
MABES Polri sejauh ini tetap memberikan izin penyelenggaraan pertandingan Liga 1 musim 2021-2022 di tengah lonjakan kasus covid-19 di Indonesia.
Alisson Becker ,Firmino dan Matip kembali dinyatakan positif pada Minggu (2/1).
Studi baru menunjukkan peningkatan signifikan dalam komplikasi penyakit terkait alkohol di kalangan perempuan paruh baya selama periode pandemi covid-19.
Kasus peningkatan signifikan mata minus atau Myopia Booming kini menjadi perhatian serius, terutama karena dapat berdampak buruk pada masa depan anak-anak
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Produk skincare dan kesehatan menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat, terutama kaum perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh tren kecantikan dan gaya hidup sehat.
Instansi di lingkungan Pemkab Tasikmalaya diharapkan bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan gencar melakukan sosialisasi
Di Kabupaten Cianjur belum ditemukan adanya kasus covid-19. Namun tentu harus diantisipasi karena diinformasikan kasus covid-19 kembali melonjak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved