Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
POLISI menyatakan pihaknya telah mengautopsi Wakil Bupati Sangihe Helmud Hontong pada Senin (14/6).
Diketahui, Kabid Humas Polda Sulut Kombes Jules Abraham Abast menuturkan bahwa hasil sementara autopsi kematian Wabup Sangihe Helmud Hontong diduga karena penyakit menahun.
Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi menambahkan bahwa dokter yang mengautopsi jasad Helmud di Sulawesi Utara baru menyampaikan hasil sementara.
"Supaya tidak berkembang opini non ahli, namun kesimpulan dari hasil autopsi menunggu hasil pemeriksaan sampel organ internis dari labfor kurang lebih dua minggu," tutur Andi, Senin (14/6).
Adapun Jules mengatakan bahwa pihaknya tak menemukan bekas luka atau yang lainnya di sekujur tubuh Almarhum Helmud.
Baca juga :Besok, Polri Proses Autopsi Jenazah Wabup Sangihe
Artinya, lanjut Jules, meninggalnya Helmud sejauh ini murni karena penyakit karena tidak ditemukan kejanggalan dari hasil autopsi.
"Karena penyakit dan tidak ditemukan racun pada saat pemeriksaan autopsi," terangnya.
Setelah dapat hasil autopsi, Jules belum bisa menentukan apakah penyelidikan kematian Helmud akan dilanjutkan atau tidak.
"Nantilah tunggu perkembangannya," pungkasnya.
Sebelumnya, Helmud diduga meninggal karena terkena serangan jantung saat berada di pesawat. Namun, kematian di udara akibat serangan jantung dinilai janggal oleh sejumlah aktivis. Mengingat, Helmud dikenal tegas menolak izin tambang emas di wilayah Sangihe. (OL-2)
Polisi resmi menutup penyelidikan kasus kematian Wakil Bupati Sangihe, Helmud Hontong dalam penerbangan Lion Air, JT-740 rute Denpasar-Makassar beberapa waktu silam.
Pemeriksaan secara laboratoris organ-organ usai autopsi membutuhkan waktu untuk memperoleh hasilnya.
Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto menyebut bahwa pemeriksaan secara laboratoris organ-organ membutuhkan butuh waktu untuk pemeriksaannya.
Kabid Humas Polda Sulut Kombes Jules Abraham Abast menyebut hasil sementara autopsi kematian Wabup Sangihe Helmud Hontong diduga karena penyakit menahun.
Dirtipidum Brigjen Andi Rian menjelaskan otopsi dilakukan di wilayah hukum Polda Sulawesi Utara, karena tenaga ahli forensik untuk bedah mayat sudah tersedia di sana.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved