Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
DALAM menghadapi berbagai tantangan masa kini, termasuk dalam menghadapi pandemi Covid-19, negara yang berhasil menjawab tantangan dengan baik adalah negara yang memiliki modal kebangsaan identitas nasional yang kuat. Hanya dengan adanya kesadaran kolektif maka negara akan bisa menghindari distrust society dan terhindar dari krisis yang dihadirkan oleh Covid-19.
Pakar Aliansi Kebangsaan Yudi Latif menyampaikan pandangan tersebut dalam webinar Hari Kebangkitan Nasional yang diselenggarakan KBRI Singapura, Kamis (20/5). Seri Webinar Indonesia Bangkit mengambil tema “Membangun Semangat Kebangsaan di Masa Pandemi."
Saat membuka acara, Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura, Suryo Pratomo, menyampaikan, harus ada upaya dan kemauan besar dari bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan berbangsa dan bernegara serta menciptakan keadilan sosial bagi rakyat Indonesia.
Dubes Tommy, demikian ia biasa disapa, menekankan pentingnya peran pendidikan dalam upaya menjawab tantangan-tantangan baru bagi bangsa Indonesia saat ini dan mencapai cita-cita kemerdekaan bangsa.
“Diperlukan tiga elemen untuk membangun identitas nasional yaitu kemampuan merawat tradisi dan warisan masa lalu seperti perjuangan/konsensus bersama yang diperjuangkan; pemahaman terhadap shared values; dan kebanggaan bersama sebagai bangsa,” ujar Yudi dalam paparannya.
Ditekankan pula bahwa sebagai sebuah bangsa, bangsa Indonesia adalah bangsa yang sukses. Sebagai sebuah negara dengan ukuran sebesar benua, berbagai suku di Indonesia dapat disatukan dengan identitas yang sama sebagai bangsa Indonesia dengan bahasa yang sama yaitu bahasa Indonesia. Menurut Yudi, tidak setiap bangsa di dunia memiliki kekuatan seperti yang dimiliki Indonesia.
Modal kekuatan kebangsaan ini yang menjadi modal untuk memperkuat Indonesia sebagai negara. Sayangnya modal sosial yang dimiliki bangsa Indonesia, belum diikuti modal negara yang baru terbentuk sejak 1945. Negara harus mampu memperkuat kelembagaannya akan bisa membawa bangsa ini mencapai cita-cita yang diharapkan para Bapak Bangsa.
Para peserta webinar tampak antusias mengikuti pemaparan Yudi Latif, terlihat dari banyaknya pertanyaan yang masuk. Beberapa hal menonjol yang ditanyakan yaitu mengenai implementasi kebijakan publik di masa krisis sekarang ini guna meningkatkan ketahanan bangsa, pembelajaran membangun nasionalisme dari Singapura, serta peran media di Indonesia saat pandemi.
Untuk selanjutnya, webinar series “Indonesia Bangkit” akan diselenggarakan secara berkala dengan berbagai tema aspek kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia yang siap untuk bangkit dari segala dampak yang ditimbulkan oleh pandemi, dengan menghadirkan berbagai tokoh yang menginspirasi. (RO/OL-13)
Baca Juga: Cegah Penularan Virus Covid-19 dalam Aerosol Berukuran Kecil
Penyidik sudah tiga kali memanggil Riza Chalid untuk diperiksa dalam perkara ini, namun tidak dipenuhi.
Menko Kumhamipas Yusril Ihza Mahendra mengatakan proses ekstradisi tersangka kasus e-KTP, Paulus Tannos perlu waktu. Singapura menganut hukum anglo saxon, berbeda dengan Indonesia
PERSIDANGAN ekstradisi buron dalam kasus dugaan korupsi proyek KTP-E, Paulus Tannos alias Tjhin Thian Po, belum menghasilkan putusan.
Suryopratomo mengatakan, perlawanan Tannos membuat proses ekstradisi tidak akan berjalan cepat. Sidang dimulai lagi dengan agenda mendengarkan saksi dari kubu Tannos, pada 7 Juli 2025.
Jika mengacu pada jadwal persidangan, Supratman memperkirakan m pada 25 Juni seharusnya sudah keluar hasil putusan sidang.
Percepatan pemulangan Tannos itu merupakan komitmen perjanjian ekstradisi yang telah dibuat oleh pemerintah Indonesia dan Singapura.
Duta Besar RI untuk Kerajaan Kamboja, Dr. Santo Darmosumarto, menyampaikan apresiasi atas langkah tegas dan transparan Pemerintah Kamboja.
PEMERINTAH Indonesia terus melanjutkan proses evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari kawasan konflik. 54 WNI dari Iran
Menteri Luar Negeri Sugiono menetapkan status Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran, Iran, menjadi siaga 1 imbas konflik Iran vs Israel.
Proses pemulangan difasilitasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Amman, Yordania.
Pameran ini merupakan bagian dari rangkaian program unggulan KBRI Bangkok, yaitu Trade, Tourism, Investment, and Cultural Forum (TTICF), yang telah berlangsung sejak 2022.
Gempa dengan magnitudo 5,8 mengguncang kawasan Marmaris pada Selasa pukul 02.17 waktu setempat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved