Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
STAF Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo mengungkapkan pemerintah harus merangkul anak-anak muda secara maksimal dalam upaya melawan paham dan aksi radikal.
Jika seluruh generasi muda bisa memahami dan memaknai semangat dan nilai-nilai keberagaman dan persatuan, ia meyakini, kelompok radikal tidak akan bisa bergerak bebas.
"Dalam melawan intoleransi dan radikalisme, kaum muda adalah pemutus rantai. Tanpa didukung pemuda, mereka tidak akan bisa berjalan," ujar Benny melalui keterangan resmi, Senin (12/4).
Di era yang serba digital seperti sekarang, generasi muda tentu memegang peranan penting. Mereka adalah kaum yang sangat mengerti teknologi. Jika hal tersebut dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok radikal tentu akan sangat berbahaya.
Oleh karena itu, pemerintah harus memiliki program yang dapat memaksimalkan peran anak-anak muda di dalam kehidupan masyarakat.
"Jangan sampai ada pemuda yang merasa sendirian hingga akhirnya terpengaruh, terpapar paham radikal. Semua itu berawal dari kesepian, kesendirian, kekecewaan," jelas dia.
Adapun Rektor Universitas Diponegoro Yos Johan Utama mengatakan ada begitu banyak hal yang harus dibenahi jika Indonesia mau terbebas dari paham radikal.
Mulai dari kualitas demokrasi, sistem kepartaian, penegakan hukum, kemandirian ekonomi hingga pemerataan pembangunan.
Jika hal-hal tersebut tidak berjalan dengan baik, tentu bisa menjadi pemicu lahirnya kekecewaan yang kemudian menjadi celah bagi kelompok radikal untuk mengambil kesempatan.
“Jadi, mari refleksi kepada diri masing-masing, dari sisi ekonomi, budaya, politik di Indonesia. Apakah semua sudah baik. Apakah kita lebih memilih budaya dan barang-barang dari Indonesia, atau dari luar negeri?” tandasnya. (OL-8)
PAKAR terorisme Solahudin menyebut Indonesia saat ini berada di era terbaik dalam penanganan terorisme berkat strategi kolaboratif antara soft approach dan hard approach.
Pencegahan tidak hanya dilakukan dari sisi keamanan tapi juga harus bisa memanfaatkan teknologi IT
Gubernur Khofifah dan BNPT RI berkomitmen tanamkan moderasi beragama sejak dini di sekolah untuk cegah radikalisme. Jatim perkuat sinergi pusat-daerah.
BADAN Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Komisi XIII DPR RI terus memperkuat upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.
EKS narapidana terorisme (napiter) Haris Amir Falah mengungkapkan desa sering menjadi sasaran utama kelompok radikal dalam merekrut anggota baru.
Saat ini kita harus mendukung kebijakan pemerintah dalam memperkuat langkah strategis mengatasi radikalisme.
Banyak anak muda memilih menggunakan uang untuk hal-hal yang dirasa dapat membuat mereka melupakan tekanan hidup, misalnya dengan belanja online.
Tren pembelian rumah tapak di kawasan Tangerang, khususnya Karawaci, semakin diminati, terutama oleh generasi milenial dan pasangan muda.
Tingginya tekanan ekonomi dan lonjakan harga properti membuat masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di kawasan industri seperti Bekasi semakin sulit memiliki hunian layak
Prudential menerbitkan produk asuransi kesehatan bagi masyarakat Indonesia, khususnya milenial dan generasi Z (gen Z).
Setiap generasi sudah pasti memiliki perspektif, gaya, dan harapan masing-masing dengan keunikan sendiri. Begitu pula dengan tantangan-tantangan komunikasi.
Pengembangan diri, yang meliputi hard skill atau soft skill, dapat dilakukan secara mandiri maupun dengan bantuan orang lain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved