Headline
IKN bisa menjadi ibu kota Provinsi Kalimantan Timur.
KETUA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyoroti tingginya klaim persalinan caesar menggunakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan. Firli menyebut ia mendapat informasi 90% persalinan di rumah sakit dengan program JKN dengan operasi caesar.
"Saya mendapat informasi dari Dirut BPJS bahwa data sekarang menurut pelayanan kesehatan, orang melahirkan itu hampir 90% dari caesar," kata Firli dalam acara Penandatanganan MoU Sinergitas Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Program JKN di kantor BPJS Kesehatan, Jakarta, Kamis (18/3).
Firli menyampaikan perlu dilakukan penelusuran oleh BPJS Kesehatan terkait tingginya klaim tersebut. Hal itu guna mencegah potensi terjadinya fraud atau klaim yang tidak tepat sasaran. Ia pun meminta BPJS Kesehatan memperbaiki sistem klaim pembayaran agar setiap biaya yang dikeluarkan program JKN tepat sasaran.
Baca juga: Korupsi di Bandung Barat, KPK Geledah Dinas dan Perusahaan
"BPJS kan tugasnya membayarkan klaim dari pusat-pusat pelayanan kesehatan. Untuk itu perlu juga dilakukan penelusuran, perbaikan bagaimana sistem pembayarannya, bagaimana membayar klaimnya, sehingga tidak ada sedikit pun yang tidak tepat sasaran atau tidak tepat guna," ujarnya.
Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menyebutkan klaim operasi caesar yang dimaksud yakni 90% dari data 275 rumah sakit. Ia menyebut terkadang persalinan caesar itu datang dari permintaan pasien atau keluarga bukan dari indikasi medis.
"Data itu dari 2.000 lebih RS yang mengajukan klaim ke BPJS Kesehatan, ada 275 RS yang 90% lebih diklaimkan persalinan bedah caesar," ungkapnya.
Dia mengatakan BPJS ke depan akan memperkuat kendali mutu dan kendali biaya untuk meminimalisasi potensi klaim yang tidak tepat.
"Ini memang kami akan memperkuat kendali mutu dan kendali biaya. Jadi nanti kami review ulang apakah memang ini indikasi medis, indikasi nyonya, atau indikasi bapak, atau indikasi dokter," ucapnya.(OL-4)
Sepanjang 2014–2024, jumlah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bekerja sama meningkat 28%, dari yang semula 18.437 menjadi 23.682.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti menjelaskan DJS masih kondisi sehat karena berkiblat pada Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2015.
KETUA Dewan Pengawas BPJS Kesehatan, Abdul Kadir, menegaskan bahwa capaian kinerja BPJS Kesehatan pada tahun 2024 menjadi titik penting dalam perjalanan Program JKN menuju fase maturitas.
SETELAH dilakukan koreksi kembali Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) terhadap penonaktifan kepesertaan BPJS Kesehatan, jumlah peserta PBI yang nonaktif di Jawa Tengah turun
PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat (Jabar), minta seluruh rumah sakit di Kota Bandung wajib melayani warga yang ber-KTP Bandung tanpa diskriminasi.
Warga Indonesia dan Bali perlu mengetahui bahwa sejak Juni-Juli 2025, ada 21 penyakit yang tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved