Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

26 Teroris Diboyong ke Rutan Teroris Cikeas

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
04/2/2021 16:15
26 Teroris Diboyong ke Rutan Teroris Cikeas
Tersangka teroris saat akan diberangkatkan ke Jakarta di Bandara lama Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, hari ini.(ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

TIM Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri memindahkan 26 tersangka yang merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) berafiliasi dengan ISIS dari Makassar dan Gorontalo ke Jakarta.

"Hari ini, Kamis (4/2), Densus 88 antiteror Polri memindahkan 26 tersangka aksi terorisme di Indonesia. 7 dari Gorontalo dan 19 dari Makassar," papar Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Rusdi Hartono, di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (4/2).

Rusdi menyebut 26 teroris dari Gorontalo dan Makassar akan diboyong ke rutan teroris Cikeas.

"Benar, akan dibawa ke Cikeas (rutan teroris)," ungkap Rusdi kepada Media Indonesia, Kamis (4/2).

Adapun teroris yang berasal dari Gorontalo, Rusdi menjelaskan bahwa kelompok tersebut dikenal dengan Ikhwan Pahuwato dan merupakan kelompok JAD berafiliasi kepada ISIS.

Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Begal Ajudan Wamen LHK

"Mereka telah mempersiapkan diri melakukan latihan fisik, latihan beladiri kemudian juga latihan memanah, latihan melempar pisau dan latihan menembak dengan senapan angin," terangnya.

Kelompok ini, lanjut Rusdi, mempunyai kemampuan untuk merakit bom. Kelompok dari Gorontalo ini juga merencanakan kegiatan penyerangan Mako Polri, hingga rumah dinas anggota Polri dan rumah pejabat di Gorontalo.

"Mereka juga berencana melakukan aksi perampokan pada beberapa toko di sekitar Gorontalo," tuturnya.

Sementara sebanyak 19 teroris dari Makassar telah dilakukan penegakkan hukum sejak 6 dan 7 Januari silam.

"Kelompok ini juga kelompok JAD berafiliasi ISIS. Kelompok ini tentunya memiliki rencana kegiatan yang akan menggangu kamtibmas di negeri ini karena kelompk ini mempunyai kemental untuk melakukan kegiatan bom bunuh diri," tuturnya.

Kemudian, lanjut Rusdi, segelintir kelompok teroris asal Makassar, yakni Ruli Lian Zeke dan Ulfa Handayani ialah pelaku pemboman gereja katedral di Zulu Filipina di 2019.

"Salah satu anaknya itu sekarang tertangkap dan masuk di antara 19 yang ada di Makassar," tuturnya.

"Ruli Lian Zeke dan Ulfa Handayani memiliki lima anak, satu anak sekarang ditahan pihak keamanan Filipina karena terlibat aksi terorisme atas nama Cici," tambahnya.

Kemudian, keduanya bergabung dengan kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan, satu masih ada di Suriah, serta satu teroris lainnya tertangkap dari 19 orang di Makasar.

Tak hanya itu, Densus 88 juga menangkap menantu Andi Baso yang terlibat kasus pengeboman gereja Oikemene di Samarinda 2016. "Artinya dari kelompok ini adalah terdapat bapak, ibu, anak dan menantu terlibat dalam aksi terorisme," paparnya.

Kemudian, Rusdi menyatakan 19 anggota yang tertangkap terlibat atau menjadi anggota Front Pembela Islam (FPI) di Makassar.

"Mereka sangat aktif dalam kegiatan FPI di Makasar. tentunya kelompok ini akan ditindaklanjuti oleh densus 88 untuk menyelesaikan permasalahan aksi terorisme di Indonesia," ucap Rusdi. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya