Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Polisi Tangkap Pelaku Begal Ajudan Wamen LHK

Rahmatul Fajri
04/2/2021 15:36
Polisi Tangkap Pelaku Begal Ajudan Wamen LHK
Ilustrasi(Dok.MI)

UNIT Jatanras Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat meringkus DPO bernama K alias Kibo yang merupakan bagian dari komplotan pembegal Slamet Supriyadi di Jalan Latumenten, Tanjung Duren, Jakarta Barat.

Slamet yang merupakan ajudan Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) itu dibegal pada Senin (25/1). Pelaku membawa kabur ponsel milik Slamet dan dirinya mengalami luka-luka. Polisi lalu menangkap dua pelaku lainnya berinisial AS dan TT ditangkap di Kresek, Tangerang Kabupaten, Banten pada Rabu (27/1) malam.

Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan K alias Kibo yang sebelumnya berstatus buron ditangkap di Serang, Banten pada Senin (1/2).

Asrya mengatakan pihaknya lalu mendapat informasi dari masyarakat bahwa ada salah satu pelaku begal sepeda berinisial K alias Kibo berada di Serang. K diduga bersembunyi di salah satu rumah kerabatnya. Ia mengatakan petugas langsung mengecek ke lokasi untuk memastikan informasi tersebut.

"Ternyata benar yang bersangkutan pernah dilihat di wilayah tersebut. Hanya saja, selama pelariannya saudara K selalu di dalam rumah mengurangi kegiatan di luar untuk menghindari dikenali orang terutama setelah kita melakukan rilis," ungkapnya.

Lebih lanjut, Arsya mengatakan K kerperan sebagai Joki sepeda motor saat membegal Slamet. Meski demikian, Arsya mengatakan K juga pernah menjadi eksekutor atau yang menjambret posnel korban di beberapa wilayah.

"Dalam kelompok begal sepeda ini memang mereka kan perannya berganti-ganti antara yang menjadi joki atau pun eksekutor, saudara K memang lebih sering menjadi joki. Karena memang memiliki keahlian dalam mengendarai sepeda motor untuk menghindari kejaran," ungkap Arsya.

Arsya mengatakan K dan kelompoknya sering beraksi di wilayah Jakarta Barat. Ia mengatakan mereka merupakan pengangguran dan menggunakan uang hasil begal untuk bersenang-senang.

"Sama (orangnya itu-itu aja), memang kan mereka kelompok tertutup bukan ikut siapa-siapa gitu, cuma itu-itu aja anggotannya. Mereka semua pengangguran dan uang hasil kejahatannya untuk foya-foya," ujarnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya