Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
GURU Besar Universitas Soedirman, Hibnu Nugroho menilai penunjukan Kepala Bareskrim Polri, Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis merupakan langkah yang tepat.
Sebab, latar belakang Listyo sebagai Kabreskrim sejalan dengan tingkat kejahatan ke depan diprediksi bakal tinggi termasuk street crime atau kejahatan jalanan.
“Pak Listyo itu orang reskrim. Ke depan, masalah-masalah kejahatan itu tinggi sekali sehingga dibutuhkan fokus polisi yang mampu menangani kejahatan-kejahatan kerah putih,” kata Hibnu, Minggu (17/1).
Selain itu, Hibnu mengatakan rencana strategis Polri di era global dan geopolitik internasional sudah diletakkan oleh Kapolri sebelum-sebelumnya.
Sehingga, Listyo tinggal melanjutkan saja program tersebut.
“Semboyan polisi sekarang itu promoter yakni profesional, modern dan terpercaya. Saya kira itu tinggal mengembangkan dengan mengantisipasi kejahatan-kejahatan lain. Saya kira rakyat semakin percaya, rakyat semakin terlindungi dengan permasalahan-permasalahan kasus hukum maupun kamtibmas yang terus berkembang di tengah-tengah masyarakat,” jelas dia.
Di sisi lain, Hibnu melihat Komjen Listyo sebagai sosok polisi yang reformis dan terbuka terhadap permasalahan internal Polri.
Terbukti, ketika ada kasus yang menyeret anggota Bareskrim Polri diusut tuntas secara transparan.
“Sehingga, siapa pun yang kena persoalan hukum itu harus ditindak. Jadi, Pak Listyo kelihatannya profesional. Saya kira momen kasus Djoko Tjandra untuk bersih-bersih, karena bagaimana pun juga Polri masih jadi sorotan,” ujarnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Idham Azis mengatakan jajaran kepolisian telah memberantas kejahatan jalanan (street crime) khususnya begal, dengan penuntasan 3.900 perkara dari 5.349 perkara yang dilaporkan sepanjang 2020.
Secara keseluruhan, kata Idham, jumlah kejahatan yang dilaporkan sebanyak 238.384 perkara dengan penyelesaian 173.035 perkara atau mencapai 73 persen.
“Capaian tersebut meningkat 2 persen dibanding 2019," kata Idham.
Sementara, Tim Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri berhasil mengungkap sindikat penipuan jaringan internasional terkait transfer dana dan investasi yang korbannya perusahaan asal Belanda dengan modus penipuan bussines email compromise (BEC).
Perusahaan asal Belanda menjadi korban dengan kerugian mencapai Rp276 miliar.
Sedangkan, pelaku yang ditangkap polisi ada dua orang inisial UDEZE alias Emeka dan Hafiz.
Perannya, mereka membuat dokumen fiktif dan pura-pura jadi direktur sebuah perusahaan fiktif, dibantu oleh Belen alias Dani dan Nurul alias Iren.
Modus operandinya, pelaku mengirim email terkait perubahan nomor rekening untuk rencana pembayaran pemesanan rapid tes covid-19 yang telah dipesan oleh WN Belanda.
Korban mentransfer dana ke rekening atas nama CP Bio sensor, tapi ini perusahaan fiktif sejumlah USD 3.597.875 atau senilai Rp 52,3 miliar. (OL-8)
Disampaikan oleh Komjen Pol Drs. Idham Azis, M.Si. Pada Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Kapolri di hadapan Komisi III DPR RI
Maming menaruh harapan pada Kapolri yang baru nanti agar dapat melanjutkan kolaborasi yang sudah dilakukan dengan TNI, Satgas Covid-19, BNPB dan instansi lain untuk tangani pandemi
Kepemimpinan Listyo sudah teruji dan terbukti di sejumlah jenjang jabatan di Polri yang ia emban selama ini.
"Rekan-rekan bisa melihat nanti di atas, perwakilan angkatan yang merupakan senior Pak Komjen Sigit juga ikut mendampingi,"
"Sejatinya tidak ada persoalan ketika Kapolri menduduki jabatan di induk organisasi olahraga nasional, termasuk di PP PBSI," ucap Broto.
Menurutnya calon kapolri yang baru harus seorang visioner yang mampu mentransformasikan ide dan pemikiran Presiden.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved