Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Pengamat Ragukan Target Partisipasi Pemilih Capai 77,5%

Putra Ananda
09/12/2020 17:04
Pengamat Ragukan Target Partisipasi Pemilih Capai 77,5%
Pilkada(Ilustrasi)

TARGET partisipasi pemilih dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2020 yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebesar 77,5% dinilai sulit terwujud. Apalagi, pilkada serentak 2020 saat ini dilaksanakan bersamaan dengan pandemi Covid-19.

Direktur Eksekutif Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Peludem) Khoirunnisa Nur Agustyati ragu angka partisipasi pemilih dapat mencapai target. Berkaca dari pilkada-pilkada sebelumnya angka partisipasi pemilih saat pilkada bahkan cenderung lebih rendah dari angka partisipasi saat Pemiliu Legislatif.

Baca juga: Usai Pencoblosan, Bawaslu Evaluasi Kejadian di TPS

"Sepertinya sulit. Tapi memang dari pengalaman pilkada sebelumnya rata-rata partisipasi pilkada itu sekitar 60%. Lebih rendah dari partisipasi saat Pileg," ujar Khoirunnisa saat dihubungi di Jakarta, Rabu (9/12).

Sementara itu, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan, menilai pandemi Covid-19 menjadi salah satu penyebab sulitnya tecapai angka partisipasi pemilih yang tinggi. Banyak masyarakat yang tidak memprioritaskan kegiatan menggunakan hak pilih mereka di TPS saat pandemi Covid-19.

"Angka partisipasinya mencapai 60% saja itu sudah bagus," ujar Djayadi.

Djayadi menganggap Komisi Pemilihan Umum (KPU) sukses jika partisipasi pemilih dalam pesta demokrasi tahun saat pandemi di atas Pilkada Serentak 2015. Misalnya, partisipasi pemilihan di 9 provinsi lebih tinggi dari pilkada sebelumnya.

Partisipasi pemilih di Sumatra Barat, Kepulauan Riau, dan Kalimantan Tengah pada Pilkada 2015 berada di bawah 60%. Sementara itu, partisipasi pemilih di enam provinsi lain yang ikut serta dalam Pilkada 2020 berkisaran 68-71%.

"Kalau di provinsi tersebut di angka 60%itu cukup bagus," kata Djayadi.

Dia memprediksi partisipasi pemilih di sejumlah daerah justru meningkat. Terutama daerah-daerah yang tidak memiliki calon petahana. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya