Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
KEDUDUKAN lembaga Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI yang lahir setelah era reformasi atau pasca amandemen UUD 1945 keempat, dinilai sejumlah pihak kurang diberikan kewenangan oleh konstitusi. Lantaran itu, pemilihan anggota DPD sebaiknya terpisah dari pemilihan presiden dan legislatif.
Hal ini untuk memberi kesempatan masyarakat menilai lebih mendalam calon senator yang akan dipilihnya. Selain itu masyarakat juga memiliki waktu untuk fokus mencermati visi dan misi calon senatornya.
Sebagai lembaga yang merepresentasikan daerah dan dalam rangka mewujudkan konsep check and balances, sistem parlemen dua kamar atau bikameral, serta keadilan sosial, DPD dipandang perlu diberikan kewenangan yang setara dengan DPR RI.
Demikian benang merah dari Ujian Terbuka/Sidang Promosi Doktor Muchtar Herman Putra dengan disertasinya berjudul Relasi Kelembagaan DPD RI dan DPR RI dalam Sistem Parlemen Bikameral di Indonesia` yang diadakan Program Pasca Ilmu Hukum Univesitas Krisnadwipayana, Jakarta, kemarin.
Dalam sambutannya Guru Besar Fakultas Hukum Univerasitas Krisnadwipayana yang juga mantan Hakim Agung Mahkamah Agung RI, Prof Dr Gayus Lumbuun SH MH menjelaskan, Doktor Muchtar Herman Putra merupakan Doktor ke 24 yang dilahirkan dari Universitas Krisnadwipayana. Gelar doktor yang diperoleh bukanlah suatu akhir dari prestasi akademik, namun justru merupakan awal untuk selanjutnya dapat dipertahankan secara keilmuan.
"Gelar Doktor secara keilmuan akan diuji dalam kehidupan bermasyarakat dimana masyarakatlah yang akan menilai kemampuan akademik seorang Doktor jadi bukan hanya gelar semata namun harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari," kata Gayus Lumbuun.
Dalam kesempatan yang sama Prof Gayus mengatakan gelar Doktor yang diraih Muktar Herman Putra diharapkan dapat berguna bagi masyarakat dan bangsa untuk menerapkan karya-karyanya.
Dalam acara tersebut juga dihadiri Ketua Program Pasca Sarjana Ilmu Hukum Univeritas Krisnadwipayana Doktor Firman Wijaya SH MH dan Plt Rektor Unkris Amir Karyatin SH. Acara dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan. (RO/OL-13)
Baca Juga: Membedah Akar Masalah DPD
Usulan tersebut berkaca pada pelaksanaan Pilpres, Pileg, dan Pilkada serentak pada 2024 yang membuat penyelenggara Pemilu memiliki beban yang berat.
pada Pileg 2024, PDI Perjuangan telah ditinggal Joko Widodo yang diusung partai tersebut pada dua kali Pilpres, yakni 2014 dan 2019.
Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensa) menilai, setiap partai politik penting untuk melakukan evaluasi secara internal.
Ward menuturkan, istrinya merupakan kader partai sekaligus anggota legislatif di Belanda.
PENGAMAT politik Hendri Satrio menilai bahwa rencana pertemuan antara presiden terpilih Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri adalah hal yang baik bila itu terjadi.
Parpol surati KPU minta caleg terpilih diganti, PKS : Ini berbahaya
Indonesia telah memiliki pemimpin nasional dari berbagai latar belakang, mulai dari militer (TNI) hingga sipil, tetapi belum ada yang berasal dari korps kepolisian.
Core memprediksi pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2025 akan lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2024.
Pemilu serentak nasional terdiri atas pemilihan presiden dan wakil presiden, DPR RI, dan DPD RI.
WAKIL Ketua Komisi II DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi menyoroti kompleksitas Pemilu serentak atau yang berlangsung bersamaan, terutama dalam konteks pemilihan legislatif dan presiden
DIREKTUR Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno menilai Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka membutuhkan Partai Golkar sebagai kendaraan berkiprah di dunia politik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved