Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Ribuan Tenaga Pelacakan Kontak akan Direkrut

Ata/Hld/Wan/X-7
05/11/2020 03:31
Ribuan Tenaga Pelacakan Kontak akan Direkrut
Ilustrasi -- Kementerian Kesehatan RI dan Satgas Penanganan Covid-19 meluncurkan Program Penguatan Tracing pada Selasa, 3 November 2020.(Pexels.com/Medcom.id)

PEMERINTAH melalui Kementerian Kesehatan dan Satgas Penanganan Covid-19 akan merekrut ribuan tenaga contact tracer dan manajer data, seiring diluncurkannya Program Penguatan Tracing di 51 kabupaten/kota di 10 provinsi prioritas, pada Selasa (3/11).

“Ini juga mengikuti dengan taskfocre yang dibentuk bersama Kemenkes, karena 10 provinsi itu prioritas dalam hal penyebaran covid-19, demikian juga tingkat morbiditas dan mortalitasnya,” kata Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19, Alexander K Ginting, dalam keterangan resmi, kemarin.

Menurutnya, rekrutmen tenaga contact tracer tersebut dilakukan secara terbuka di 51 kabupaten/kota di 10 provinsi, yakni Aceh, Sumatra Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Papua.

10 provinsi prioritas tersebut, lanjut Alexander, ditentukan berdasarkan kriteria angka penularan dan konfirmasi positif yang tinggi. Pelaksanaan program penguatan tracing bertujuan menurunkan case fatality rate dan mengatasi penularan.

Selain tracer, tambahnya, akan direkrut pula dua petugas manajer data untuk setiap dinas kesehatan di 51 kabupaten/kota. Manajer data ini nantinya akan membantu dinas kesehatan dalam menyusun analisis epidemiologi dan memberikan rekomendasi kebijakan terhadap pengendalian covid-19 di wilayah masing-masing.

Di tempat terpisah, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan akan menggencarkan pelacakan kontak (contact tracing) covid-19. Salah satu upaya yang dilakukan ialah dengan menambah pekerja untuk membantu pelacakan kasus covid-19 ini. Tujuannya agar rasio antara orang yang terpapar dan yang dilacak bisa meningkat.

“Kita harus perbanyak, supaya rasio antara orang yang terpapar dan yang ditrace bisa lebih meningkat,” katanya saat Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Musim Hujan yang berlangsung di Lapangan JICT II, Tanjung Priok.

Saat ini, lanjutnya, contact tracing covid-19 di Jakarta mencapai perbandingan 1:8. Artinya, setiap satu kasus ada 8 orang terdekat yang terdeteksi paparan covid-19. Adapun klaster terbesarnya ialah klaster keluarga. Sehingga pihaknya terus memantau agar tak ada lonjakan kasus di klaster keluarga. Sebab, berkaca dari lonjakan kasus sebelumnya, 40% kasus dari klaster keluarga.

Sementara itu, Satgas Penanganan Covid-19 menyarankan masyarakat yang pulang dari bepergian terutama pada libur panjang akhir Oktober lalu segera melakukan testing (pemeriksaan) covid-19. Pemeriksaan itu penting untuk mengantisipasi penularan covid-19 pada masyarakat saat mengisi libur panjang di luar rumah atau bepergian ke luar kota.

Kemenkes pun telah mengeluarkan arahan strategi rekayasa perawatan pasien covid-19 apabila terjadi lonjakan di rumah sakit. (Ata/Hld/Wan/X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya