Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
POLITIKUS PDIP Budiman Sudjatmiko tampaknya tidak habis pikir dengan langkah mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang dianggap terus memprovokasi masyarakat dengan isu PKI. Terakhir, Gatot mengumpulkan massa di Surabaya yang dibungkus dengan kegiatan deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang akhirnya dibubarkan polisi karen tidak memiliki izin dari Satgas Penanganan Covid-19.
Budiman melalui akun twitternya @budimandjatmiko, Selasa (29/9), mengutip kata-kata seorang peserta yang ikut dalam kegiatan Gatot di Surabaya, kemarin, seperti terekam dalam wawancara sebuah stasiun televisi swasta. Ia akhirnya harus kembali ke kampungnya karena acara tidak jadi digelar.
“PKI sudah ndak ada..ini ndak ada. Ini ndak ada acara. Yo wis..mulih,” kata peserta yang sudah sepuh tersebut.
Budiman pun mengaku kasihan dengan ungkapan perasaan nenek sepuh tersebut. 'Kasihan mbok-mbok tua ini dari jauh mau ikut acara tapi PKI-nya ndak ada. Pak Gatot, anda sehat? Atau sudah gak relevan pertanyaaan ini? Nek ora edan ora kumanan ya seperti kata Ronggowarsito?' lanjut Budiman.
Petuah Ronggowarsito yang dikutip Budiman kurang lebih artinya 'akan datang saatnya jaman edan. Orang yang tidak ikut edan-edanan tidak akan mendapatkan bagian. Namun sebesar apapun untungnya orang edan, masih lebih untung orang yang sadar dan waspada'.
Gatot Nurmantyo sudah cukup sering bicara soal Partai Komunis Indonesia (PKI). Pada 2016, dia menengarai isu PKI bisa saja diembuskan pihak tertentu untuk mengadu domba anak bangsa. Namun saat ini Gatot mengaku merasakan kebangkitan PKI dan itu ada sejak 2008.
Bukan hanya itu, belum lama ini Gatot menuding PKI, partai yang dinyatakan terlarang di Indonesia sejak 54 tahun lalu, ada di pemerintahan Joko Widodo. Satu contoh, kata dia, ia dicopot sebagai panglima sebelum waktunya karena mewajibkan bawahannya untuk nonton bareng film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI.
“Saat itu saya punya sahabat dari PDIP meminta untuk dihentikan [nonton bareng G30S/PKI]. Kalau tidak Pak Gatot akan diganti. Tapi saya gas, karena ini benar-benar berbahaya. Dan saya benar-benar diganti,” ujar Gatot.
Bukan hanya itu Gatot juga menuding PKI berada di balik RUU Haluan Ideologi Pancasila, peraturan yang dimotori PDIP. Menurutnya regulasi ini dimaksudkan untuk mengubah Pancasila.
Dan menurut dia yang hendak mengubah Pancasila, "siapa lagi kalau bukan PKI?” kata Gatot. Tudingan lain dari Gatot ke pemerintahan Jokowi adalah peringatan 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila. Sejak 2017, pemerintahan Jokowi menetapkan 1 Juni sebagai hari libur untuk memeringati hari lahir Pancasila.
Pada era Orde Baru, masyarakat dilarang memperingati itu. “1 Juni adalah konsep trisila dan ekasila yang disampaikan Bung Karno. Maka mereka (PKI) sudah investasi,” klaim Gatot. (P-2)
Meski banyak negara komunis runtuh setelah Perang Dingin, lima negara masih mempertahankan ideologi ini dalam sistem pemerintahan mereka.
Komunisme, menurut Karl Marx, adalah sistem yang menghapus kelas sosial dengan mengendalikan seluruh kekayaan dan properti oleh negara.
“Kita tidak akan pernah bisa melupakan sejarah, tapi kita harus menutup masa lalu. Bagian yang menyakitkan harus kita tinggalkan.”
Ideologi sosialisme juga menjadi dasar bagi berbagai ideologi lain, seperti anarkisme, yang menolak kekuatan negara atau politik yang menentang pemerintahan serta hukum-hukum komunisme.
Akun Facebook Nusa Tadon mengunggah gambar palu arit yang diduga simbol komunis. Gambar tersebut diunggah bersama tulisan 'Untuk Flotim (Flores Timur) yang lebih sejahtera secara merata.
PENGADILAN Negeri Jakarta Pusat telah menjadwalkan sidang pertama gugatan pimpinan Pesantren Al-Zaytun, Panji Gumilang terhadap Majelis Ulama Indonesia, besok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved