Tidak Ada KAMI, yang Ada KITA Indonesia

Cah/P-2
22/8/2020 04:24
Tidak Ada KAMI, yang Ada KITA Indonesia
Ilustrasi -- Museum Gedung Joang 45(A. Firdaus/Medcom.id)

BEBERAPA organisasi relawan mendeklarasikan sebuah wadah besar bernama Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA) di Gedung Joang, Jalan Menteng 31, Jakarta. Tujuannya untuk mempererat tali persatuan bangsa.

“Tidak ada KAMI, tidak ada KAMU, yang ada KITA. KITA Indonesia,” tegas deklarator KITA Maman Imanulhaq saat mendeklarasikan KITA dalam keterangan resmi, kemarin.

Menurut Maman, KITA terbentuk dari sebuah kesadaran bersama akan makna dan nilai-nilai Indonesia. Sebagai anak bangsa, KITA terpanggil untuk menjaga politik kesadaran.

“KITA bergerak dalam politik kesadaran yang berusaha membangun masyarakat yang terbayang (imagined community) Indonesia yang kreatif dan berkelanjutan,” lanjutnya.

Dalam acara tersebut sejumlah tokoh dan organ relawan ikut serta dalam deklarasi KITA. Maman yang juga sempat menjabat sebagai Direktur Relawan TKN Jokowi Amin itu menjelaskan bahwa KITA ialah koalisi independen yang menyemai, mengembangkan, dan melestarikan Tanah Air Indonesia. “Itu sebagai bagian dari diri, identitas, dan masa depan bersama.”

Dalam kesempatan itu, penyair Xesan Zen membacakan puisi karya KH Mustofa Bisri. ‘Kau ini bagaimana. Kau bilang aku merdeka, kau memilihkan untukku segalanya. Kau suruh aku berpikir, aku berpikir kau tuduh aku kafir. Aku harus bagaimana?’

Budayawan Taufik Rahzen mengingatkan bahwa peradaban Nusantara yang kaya dan beragam merupakan alas pembentukan Indonesia sebagai negara bangsa yang ditenun atas asas kemanusiaan yang adil dan beradab.

Deklarasi tersebut ditutup doa bersama Habib Syahdu Alidrus dan menyanyikan lagu Bendera Merah Putih oleh penyanyi Camelia Panduwinata.

Sebelumnya, Din Syamsuddin bersama sejumlah tokoh, seperti mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, pakar hukum tata negara Refly Harun, dan mantan pejabat Kementerian BUMN Said Didu, mendeklarasikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Salah satu tuntutan KAMI yang dibacakan di hadapan publik di Tugu Proklamasi, Jakarta, Selasa (18/8), ialah meminta pemerintah bersungguh-sungguh menyelamatkan rakyat dari pandemi covid-9. Namun, acara pembacaan tuntutan itu mendapat teguran dari Satgas Penanganan Covid-19 lantaran banyak terjadi pelanggaran protokol kesehatan. (Cah/P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya