Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Soal Reshuffle, Mendes Pasrah dan Hanya Ingin Fokus Kerja

Nur Azizah
30/6/2020 10:03
Soal Reshuffle, Mendes Pasrah dan Hanya Ingin Fokus Kerja
Mendes Abdul Halim Iskandar(ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

ANCAMAN reshuffle yang dilontarkan Presiden Joko Widodo tidak diambil pusing oleh Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar. Ia mengaku hanya ingin fokus bekerja.

"Tugas menteri menjalankan sebaik mungkin dan semaksimal mungkin tugas-tugas dari Bapak Presiden," kata Halim di Jakarta Pusat, Selasa (30/6).

Halim pasrah terhadap keputusan presiden terkait perombakan kabinet. Sebab, presiden memiliki hak prerogatif.

"Pengangkatan dan pemberhentian anggota kabinet adalah hak prerogratif presiden," imbuh dia.

Sebelumnya, Presiden sempat mengancam akan merombak para pembantunya bila tak bekerja maksimal. Kemarahannya ia tumpahkan saat Sidang Kabinet Paripurna 18 Juni 2020.

Dalam video tersebut, Kepala Negara tengah menyoroti laporan belanja di kementerian-kementerian yang masih biasa saja. Jokowi memerintahkan anggaran yang telah dikeluarkan segera diberikan kepada masyarakat.

"Misal bidang kesehatan dianggarkan Rp75 triliun baru keluar 1,35% coba, uang beredar kerem di situ semua," kata Jokowi.

Baca juga: Pengamat: Jokowi Marah Boleh, tapi Reshuffle Sekarang tak Ideal

Dia memerintahkan uang segera dikeluarkan dengan penggunaan tepat sasaran. Jokowi menyebut pembayaran tunjangan untuk dokter, dokter spesialis, tenaga medis, belanja untuk peralatan harus segera dikeluarkan.

Jokowi juga menyoroti pembagian bantuan sosial. Dia memerintahkan bantuan sosial segera dibereskan.

"Meskipun sudah lumayan, tapi baru lumayan. Ini extraordinary harus 100%," ujarnya.

Jokowi menegaskan segala usaha harus dilakukan demi menyelamatkan 267 juta masyarakat Indonesia. Dia mengancam bakal mengambil tindakan keras bila tak ada perubahan.

"Bisa saja membubarkan lembaga negara, bisa ada reshuffle, sudah kepikiran ke mana-mana saya, entah buat Perppu yang lebih penting lagi," tegas Jokowi.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya