Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SERANGAN terorisme kembali terjadi dengan korban seorang anggota polisi Polsek Daha Selatan, Kalimantan Selatan. Pelaku menyerang dengan menggunakan pedang samurai dan disinyalir sangat terlatih dan didikan Islamic State (IS).
"Ini merupakan serangan terorisme terlatih dan terkoordinasi, bukan lone wolf, " ujar Analis Intelijen Ridlwan Habib kepada Media Indonesia, Senin (1/6).
Seperti diketahui, Mepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Daha Selatan, Brigadir Leonardo Latupapua dan Kanit Intel Polsek Daha Selatan, Brigadir Djoman Sahat Manik Raja menjadi korban penyerangan terduga teroris berinisial AR. Keduanya diserang saat sedang dengan samurai pada dini hari tadi.
Menurut Ridlwan, kelompok penyerang sengaja memilih waktu dini hari untuk mencari kelengahan polisi. Kemudian memilih sasaran anggota polisi karena dianggap sebagai thaghut atau musuh yang menghalangi cita cita mereka menyebarkan faham IS.
Ridlwan menilai dari pola serangan dan mental, para penyerang sudah terlatih. "Kelompok simpatisan IS di Kalimantan Selatan merupakan jaringan JAD Kalimantan, "ujar alumni S2 Intelijen Universitas Indonesia tersebut.
Serangan ini menjadi bukti bahwa terorisme belum hilang di Indonesia. Bahkan teroris masih melakukan serangan di era pandemi korona. Bahkan para analis sudah meramalkan kejadian ini akan terjadi.
"Apalagi setelah ada seruan resmi dari Isis pusat tiga hari lalu, " kata Ridlwan .
Direktur The Indonesia Intelligence Institute ini mengingatkan adanya serangan serupa di tempat lain setelah Kalimantan Selatan. "Polri harus bersiaga penuh, Polda Polda di seluruh Indonesia wajib waspada terhadap kemungkinan serangan susulan, "pungkasnya. (OL-4)
Ruangobrol.id bersama Badan Nsional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar pemutaran film bertajuk 'Road to Resilience' dan bedah buku Anak Negeri di Pusaran Konflik di Suriah
Polisi Spanyol mengungkap jaringan propaganda yang menyerukan pengikutnya untuk menargetkan serangan ke pemai Real Madrid yang berlaga di Euro 2024.
Mengembalikan kelompok ini ke Tanah Air seperti membiarkan bom waktu kehancuran Indonesia karena ideologi teror jenis ini lebih berbahaya dari virus.
Fakta-Fakta WNI yang Masuk Islamic State (IS).
seorang terduga pelaku tindak pidana terorisme ditangkap di Jalan Raya Bulak Sentul, RT 07 RW 027, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Jawa Barat pada Senin (14/8) sekitar pukul 13.17 WIB.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved