Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
MASYARAKAT acap dibingungkan oleh perbedaan sikap sejumlah pejabat di pusat pada masa pandemi covid-19. Misalnya, soal wacana relaksasi di bidang ekonomi dan ibadah. Seharusnya, pemerintah punya kejelasan komando dan ketunggalan informasi. Selain itu, perjelas juga manajemen krisis penanganan pandemi.
Demikian benang merah diskusi membedah hasil survei daring oleh News Research Center (NRC) Media Group tentang kebijakan mudik, via Zoom, Kamis (14/5).
Salah satu narasumber yang hadir, Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Sirojuddin Abbas, mengatakan manajemen krisis di masa pandemi ini perlu disampaikan ke publik agar publik paham langkah yang diambil pemerintah.
“Perlu ada road map jelas, dari masa pandemi, relaksasi, dan new normal. Sekarang kita di fase apa, apa indikator berpindah dari satu fase ke fase lainnya,” kata dia.
Abbas juga menyoroti kelonggaran di bidang transportasi dan keluar-masuk wilayah dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB ) yang berpotensi menyebarkan covid-19.
Dalam survei NRC, 157 tokoh publik yang menjadi responden memberi catatan penting. Misalnya, soal konsistensi pemerintah untuk membatasi warga mudik. Mereka yang kurang percaya atas kebijakan itu ada 54,78%, sementara yang tidak percaya 14,65%. Artinya, total ketidakpercayaan tokoh publik mencapai 69, 43%.
Dalam perspektif lain, Pakar Kebijakan Publik UI, Riant Nugroho, mengatakan arus pergerakan masyakarat di masa covid-19 ke kampung halaman lantaran tak ada lagi pekerjaan di kota menjadi momentum deurbanisasi. Namun, harus dipastikan pergerakan tersebut tidak menularkan covid-19.
“Daerah juga harus siap memberdayakan mereka yang pulang kampung,” ujarnya.
Kepala Litbang Media Indonesia Irwansyah menambahkan, seharusnya covid-19 jadi musuh bersama (common enemy).
Karena itu, segenap elemen bangsa, termasuk para pejabat, harus seiring sejalan. “Tak ada lagi stigma berdasarkan aliran politik. Para pejabat juga jangan cari panggung masing-masing.”
Dia juga mencermati belum adanya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menangani covid-19.
Ketiga narasumber mengapresiasi survei NRC. “Para tokoh publik ini memiliki tanggung jawab moral ketimbang survei yang sifatnya random. Temuan survei ini sangat berharga,” kata Riant. (Alw/X-3)
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Melonjaknya angka covid-19 di negara-negara tetangga perlu menjadi sinyal kewaspadaan yang bukan hanya harus direspons otoritas kesehatan tetapi juga masyarakat.
UPAYA pengendalian resistensi antimikroba (AMR) dibutuhkan untuk mencegah kemunculan berbagai penyakit berbahaya, termasuk yang bisa menimbulkan pandemi.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tim akademisi dari DRRC UI merilis buku yang membahas tentang risiko dari biological hazard dapat memberi pengaruh signifikan terhadap kesehatan masyarakat global.
Epidemiolog Masdalina Pane menjelaskan belum ada sinyal bahwa virus HKU5-CoV-2 menyebabkan wabah atau pandemi baru.
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved