Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
SURVEI lembaga riset Indo Barometer menunjukkan tingkat kepuasan responden terhadap kinerja Presiden Joko Widodo mencapai 70,1%. Itu menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dengan kepuasan publik pada kinerja Jokowi berdasarkan hasil survei Maret 2015 yang sebesar 57,5%.
“Di periode keduanya, Pak Jokowi sebetulnya punya garis start yang lebih baik jika dibandingkan dengan lima tahun yang lalu,” ungkap Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari di Jakarta, kemarin, saat memaparkan survei jelang 100 hari pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.
Sebanyak 27,4% responden lainnya mengaku tidak puas dengan kinerja Jokowi kali ini. Adapun di 2015 jumlah yang tidak puas mencapai 37,5%.
Survei menggunakan metode wawancara dengan multistage random sampling. Responden terdiri atas warga negara Indonesia yang sudah memiliki hak pilih, yakni minimal berusia 17 tahun atau sudah menikah saat survei dilaksanakan. Margin of error survei tersebut sebesar kurang lebih 2,83% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Kinerja Wapres
Hasil survei Indo Barometer juga menyebutkan hanya 49,6% dari 1.200 responden yang mengaku puas dengan kinerja Wakil Presiden Ma’ruf Amin, sedangkan 37,5% responden mengaku tidak puas.
“Hasil ini lebih rendah jika dibandingkan dengan kepuasan responden terhadap Wakil Presiden Jusuf Kalla yang sebesar 53,3% saat survei Maret 2015,” kata M Qodari.
Dari hasil survei, Qodari melihat perbedaan cukup besar antara kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi dan kinerja Wapres Ma’ruf Amin. “Memang saya katakan ini agak jomplang. Sekitar 20%,” ujarnya.
Selain itu, ia melihat baru kali ini kepuasan terhadap menteri lebih tinggi ketimbang kepuasan atas wakil presiden. Dalam survei yang dilakukan pada 9-15 Januari 2020 itu sebanyak 54,4% responden merasa puas terhadap kinerja para menteri kabinet Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Hasil survei juga menunjukkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berada di posisi teratas dari deretan 10 menteri yang paling dikenal publik yakni 18,4%, disusul Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (10,6%), Menteri BUMN Erick Thohir (8,2%), Menko Polhukam Mahfud MD (7,9%), dan Mendikbud Nadiem Makariem (5,3%).
Prabowo juga berada di urutan teratas menteri yang dinilai publik berkinerja bagus, yakni 26,8%, disusul Sri Mulyani (13,9%), Erick Thohir (12,6%), Mahfud MD (7,3%), dan Nadiem Makarim (5,2%).
Ada lima alasan publik menilai kinerja menteri, yaitu hasil kerjanya sudah terlihat (19,5%), orangnya tegas (18%), berpengalaman (16%), keahlian sesuai (8,7%), dan orangnya berani (8,6%). (Che/Ant/X-11)
Presiden Jokowi menerapkan fondasi pembangunan Indoensia sentris
"Waktu yang ada sekarang, sebenarnya pas untuk melakukan konsolidasi. Para menteri harus membuat skema antara program dan anggaran harus disesuaikan," kata Karyono.
Kan sudah saya sampaikan sejak awal tidak ada 100 hari karena ini keberlanjutan dari periode pertama ke periode kedua."
Wapres RI, Ma'ruf Amin, memberikan pandangan terhadap 100 hari kerja pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Dia membenarkan perannya yang relatif tidak dominan karena berperan sebagai wakil.
Kinerja pemerintah menjadi sorotan, seiring rampungnya masa seratus hari kerja. Beberapa kementerian dianggap sudah melaksanakan program yang berdampak positif terhadap masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved