Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PRESIDEN Joko Widodo mengusulkan sejumlah agenda prioritas menyongsong satu abad kemitraan Indonesia-Australia pada 2050. Kedua negara harus bersama-sama terus memperjuangkan nilai demokrasi, HAM, toleransi, dan kemajemukan.
Pernyataan itu disampaikan Jokowi dalam pidato selama 16 menit dengan bahasa Indonesia di Gedung Parlemen Australia di Canberra, kemarin.
“Setop intoleransi, setop xenofobia, setop radikalisme, dan setop terorisme. Terus kikis politik identitas di negara kita, di berbagai belahan dunia, baik itu atas dasar agama, etnisitas, maupun identitas askriptif lainnya,” tegas Jokowi seperti dikutip dari keterangan pers Sekretariat Presiden.
Indonesia-Australia pada 2050 akan memasuki usia satu abad kemitraan. Jokowi pun menyatakan kedua negara akan bertransformasi menjadi pemain besar di kawasan dan dunia. Indonesia, misalnya, akan menjadi kekuatan ekonomi terbesar ke-4 dengan pendapatan domestik bruto US$10,5 triliun.
Namun di lain sisi, imbuh Jokowi, jika tren saat ini berlanjut, pada 2050 dunia diprediksi makin dipenuhi ketidakpastian dan terdisrupsi. “Situasi geopolitik dan geoekonomi dunia semakin berat. Stagnasi pertumbuhan ekonomi bahkan resesi ekonomi dunia sulit dihindari. Dikhawatirkan, demokrasi dan kemajemukan akan termarginalkan.”
Presiden mengatakan, sebagai negara yang demokratis dan majemuk, Indonesia dan Australia harus bekerja keras bahu-membahu dalam memperjuangkan nilai-nilai demokrasi, toleransi, kemajemukan, dan mencegah dunia dari benturan peradaban akibat politik identitas.
Jokowi menambahkan Indonesia dan Australia juga harus memperkuat prinsip ekonomi terbuka, bebas, dan adil. Di tengah maraknya proteksionisme, dia mengajak untuk terus menyuarakan keterbukaan dan keadilan ekonomi.
“Itu mengapa saya menyambut baik kesepakatan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA). Kolaborasi menjadi kata kunci. Kolaborasi akan menciptakan peluang, mengembangkan pusat pertumbuhan ekonomi baru, dan menemukan solusi,” tandas Presiden.
Jangkar Pasifik
Usulan agenda prioritas lain bagi kedua negara ialah menjadi jangkar mitra pembangunan di kawasan Pasifik. Menurut Jokowi, sebagai sesama negara kepulauan, tantangan yang dihadapi Indonesia dan negara kawasan Pasifik tak jauh berbeda. Perubahan iklim, bencana alam, serta pemerataan sosial, pendidikan, kesehatan, dan pembangunan sumber daya manusia ialah tantangan nyata.
Terakhir, Jokowi mengajak Australia bekerja sama menjaga pelestarian alam dan pembangunan berkelanjutan. Reboisasi hutan dan daerah hulu sungai, mencegah kebakaran hutan dan lahan, komitmen untuk menurunkan emisi karbon, serta pengembangan energi terbarukan menjadi fokus agenda tersebut.
Dalam pidatonya, Presiden mengibaratkan kemitraan Indonesia dan Australia sebagai tokoh The Avengers untuk mengalahkan persoalan dunia. “Jika kekuatan positif bersatu, The Avengers assemble, musuh bersama dapat dilumpuhkan.”
AFP/Rick Rycroft
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama PM Australia Scott Morrison (kanan) berbicara di hadapan parlemen Australia di Canberra.
Jokowi sebelumnya bertemu PM Australia Scott Morrison. Keduanya kemudian menyaksikan penandatanganan dua nota kesepahaman, yaitu Plan of Action of Indonesia-Australia Comprehensive Strategic Partnership oleh Menlu RI dan Menlu Australia, serta Transportation Security Cooperation yang diteken Menhub RI dan Menhub Australia.
Jokowi juga menerima kunjungan kehormatan Ketua Partai Buruh Australia yang merupakan oposisi, Anthony Albanese, Ketua Parlemen Australia Tony Smith, dan Ketua Senat Australia Scott Ryan. (Ant/X-8)
Kerja sama biosekuriti yang kuat tidak hanya membantu melindungi masing-masing negara, tetapi juga kesehatan, stabilitas, dan ketahanan seluruh kawasan.
Dalam konteks 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Inggris, kedua negara bersiap melangkah ke babak baru melalui penandatanganan kemitraan strategis pada September mendatang.
Sejumlah perusahaan Belanda sebelumnya telah berminat untuk berinvestasi di sektor pertanian Indonesia, meskipun sempat menghadapi beberapa kendala.
Pemerintah Indonesia terus berkomitmen memperkuat kemitraan strategis dengan Uni Eropa, khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan.
PRESIDEN Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang jadi saksi penandatanganan 12 nota kesepahaman (MoU) strategis dalam kunjungan resmi
Kedua negara juga sepakat membentuk mekanisme konsultasi bilateral baru di bidang perlucutan senjata, non- proliferasi, dan pengendalian senjata.
POLDA Metro Jaya menjadwalkan klarifikasi terhadap Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo pada Kamis (3/7), terkait dengan tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan salam dari Presiden RI Prabowo Subianto kepada Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi). Momen itu terjadi saat Luhut menjenguk Jokowi di Bali.
Luhut mengungkapkan bahwa dirinya dan Presiden Prabowo Subianto merasa sedih karena masih ada pihak-pihak yang terkesan melupakan jasa Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Program hilirisasi sumber daya alam merupakan kunci sebuah bangsa untuk mendorong kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Cita-cita itu sudah dicanangkan oleh Presiden pertama Soekarno.
Menurut dokter spesialis kulit I Gusti Nyoman Darmaputra, kondisi yang dialami Presiden tergolong ringan hingga sedang dan masih dalam batas aman.
BANK-bank yang mayoritas kepemilikan sahamnya oleh asing akan diwajibkan membangun pusat data di Indonesia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved