Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
ANGGOTA legislatif dinilai kurang memiliki perhatian terhadap isu-isu kebangsaan dan keragaman dalam pendidikan agama. Hal tersebut disampaikan Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah melalui serangkaian penelitian yang melibatkan 370 atau 64,6% anggota DPR RI.
Dari seluruh responden, hanya 12,16% yang merasa pemberian pemahaman tentang kera-gaman masih kurang di Indonesia dan 19,46% menilai hal itu sebagai masalah yang sangat serius.
Adapun, sebanyak 53% dari seluruh anggota DPR yang diwawancarai menganggap tidak ada masalah dalam pendidikan agama untuk pemahaman kebangsaan dan toleransi keragaman.
Dewan Penasihat PPIM UIN Jamhari Makruf menyebut temuan tersebut sangat tidak menggembirakan. Pasalnya, sebagai lembaga nasional, DPR mestinya bisa lebih memberikan perhatian terkait pendidikan agama demi merawat kebinekaan masyarakat di negeri ini.
"Yang menggelisahkan kami, anggota DPR kerap enggan membahas agama secara mendalam. Mereka hanya berkutat di kulit saja tanpa menyentuh inti dari hal tersebut, seperti pendidikan keagamaan yang secara substansi justru memiliki banyak persoalan," jelas Jamhari saat merilis hasil survei bertajuk Suara dari Senayan: Pandangan Wakil Rakyat tentang Peran Negara terhadap Pendidikan Agama, di Jakarta, kemarin.
Berdasarkan hasil studi PPIM pada 2018, dalam level sikap atau opini, sekitar 58,5% siswa dan mahasiswa di Indonesia memiliki pandangan yang cenderung radikal. Sebanyak 51,1% memiliki pandangan keagamaan yang cenderung intoleran. Data itu menunjukkan bahwa ada hal yang salah dalam pendidikan agama di Indonesia.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily mengaku jika membaca hasil survei PPIM UIN, ia pun mengaku khawatir dengan komitmen DPR yang sedianya memiliki tugas untuk menjaga persatuan.
Namun, menurutnya, dalam membaca pandangan parlemen, tidak sepenuhnya bisa dilihat dari pandangan pribadi anggota. "Sikap pribadi juga belum tentu mencerminkan sikap fraksi," tutur Ace.
Terkait pendidikan keagamaan, politikus Golkar itu setuju perlu kurikulum yang tepat dan tafsir kontekstual soal keagamaan. "Kita juga perlu guru yang berkemampuan memadai dalam hal pendidikan keagamaan." (Pra/P-3)
Dengan pembaruan pendidikan, tokoh terdidik seperti Soekarno dan Sutan Sjahrir lahir dan menjadi pelita bagi masyarakatnya.
Program Guru Transformasional dirancang untuk memberdayakan guru agar mampu menghadirkan pembelajaran yang kreatif dan relevan dengan kebutuhan siswa masa kini.
WAKIL Ketua Badan Anggaran DPR Muhidin Mohamad Said menuturkan, pihaknya belum melihat mendetail perihal rancangan anggaran yang diberikan oleh pemerintah.
MENTERI Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan wakaf memiliki potensi besar untuk mendukung pengembangan pendidikan Islam.
PRESIDEN Prabowo Subianto dinilai sudah berhasil menunjukkan keseriusan alam memperkuat fondasi pembangunan manusia Indonesia melalui bidang pendidikan, kesehatan, dan ketahanan pangan.
PERINGATAN Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI) harus menjadi momen refleksi nasional untuk menata ulang arah manajemen pendidikan.
Survei The Kids Mental Health Foundation mengungkap alasan anak malas atau menolak sekolah, mulai dari rasa lelah, cemas, hingga masalah kesehatan mental.
Bukan lagi sekadar terpikat harga murah, para calon pengguna mobil listrik kini telah berevolusi menjadi konsumen yang lebih matang.
Kenaikan harga membuat konsumen di semua pasar semakin fokus pada nilai, namun di Indonesia perilaku ini berpadu dengan kebiasaan belanja yang praktis dan lokasi yang mudah dijangkau.
LEMBAGA Survei Charta Politika Indonesia merilis survei terbaru evaluasi publik atas kinerja Gubernur- Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) 2025
Sebanyak 53% pekerja penuh waktu mengatakan bahwa mereka menabung lebih sedikit dari rencana, hanya 23% yang mampu menabung lebih banyak dari yang ditargetkan.
Survei YouGov di Indonesia tentang resolusi tahun baru 2025 mengungkapkan 74% responden ingin mengelola keuangan dengan lebih baik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved