Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PRESIDEN Joko Widodo bertolak menuju Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Rabu (8/1) pagi, dalam rangka kunjungan kerja.
Presiden Jokowi dan rombongan bertolak dari Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Kepala Negara dan rombongan menumpang Pesawat Kepresidenan Indonesia 1 dan bertolak dari Lanud Halim Perdanakusuma ke Natuna sekitar pukul 07.30 WIB.
Tampak ikut dalam rombongan antara lain Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Wamen ATR Surya Chandra, Jubir Presiden Fadjroel Rahman.
Baca juga: Omnibus Law untuk Keamanan Laut
Sebelumnya, Komandan Korem 033/WP Brigjen Gabriel Lema memimpin apel gelar pasukan operasi pengamanan VVIP Presiden Jokowi yang akan berkunjung ke Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (8/1).
Dalam siaran pers yang diterima, apel itu digelar di Lapangan Dirgantara, Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Kecamatan Bunguran Timur, Natuna, Selasa (7/1) sore.
Peserta apel diikuti 500 personel gabungan yang meliputi TNI-Polri, Damkar, Basarnas, Dishub dan Satpol PP Kabupaten Natuna.
"Apel gelar pasukan dilaksanakan untuk mengetahui sampai sejauh mana kesiapan masing-masing satgas pengamanan secara keseluruhan, baik personel, materiil, maupun sarana pendukung pengamanan lainnya," ujar Danrem 033/WP dalam amanatnya.
Dia menyatakan pengamanan VVIP bertujuan untuk menjamin keamanan, keselamatan dan kenyamanan pribadi Presiden RI, serta menjamin keamanan wilayah yang dikunjungi oleh Presiden RI.
Kemudian bermaksud untuk mengantisipasi segala ancaman terhadap keselamatan dan keamanan pribadi Presiden RI.
"Karena itu, untuk mengantisipasi berbagai potensi ancaman tersebut, TNI melakukan pengamanan secara terpadu dengan melibatkan Polri dan institusi terkait," ujarnya. (OL-2)
Tentara Nasional Indonesia (TNI) baru saja menyatakan siaga tempur di wilayah perairan Kepulauan Natuna dan sekitarnya.
Pemprov DKI akan terus memonitor keberadaan ratusan WNI yang sudah diobservasi di Natuna.
Diketahui sebanyak 12 warga DKI ikut dalam rombongan 238 warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Tiongkok, tempat virus korona COVID-`19 merebak
Tiongkok menyatakan perairan di sekitar Kepulauan Nasha (Kepulauan Spratly), termasuk Laut Natuna Utara, sebagai wilayah tradisional penangkapan ikan mereka.
Menurut Hikmahanto, masalah Natuna bukan sesuatu yang seharusnya diselesaikan di meja perundingan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved