BNPT: Strategi Moderasi Jalan Tengah Tangkal Radikalisme

Golda Eksa
12/12/2019 17:05
BNPT: Strategi Moderasi Jalan Tengah Tangkal Radikalisme
Direktur Deradikalisasi BNPT(MI/Adam Dwi)

DIREKTUR Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irfan Idris, menegaskan strategi moderasi merupakan jalan tengah yang sangat tepat digunakan dalam menangkal radikalisme.

Menurut dia, istilah moderasi yang diserap dari bahasa Arab, waasith atau wasata, merupakan jalan tengah. Artinya, terang dia, moderasi yang notabene bukan hal baru dalam pelaksanaannya perlu didukung oleh semua pihak.

"Nah, tinggal strateginya yang berbeda. Semua moderat, bukan sesuatu yang baru, tapi itu harus diperkuat, harus semua bekerja sesuai kompetensinya yang memodernisasi kehidupan beragama dan berbangsa," kata Irfan ketika dihubungi, Kamis (12/12).

Irfan menambahkan, penggantian istilah deradikalisasi menjadi moderasi, seperti yang dilontarkan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, tidak perlu dilakukan.

Baca juga : Haedar Usulkan Istilah Deradikalisasi Jadi Moderasi

Penyebutan deradikalisasi, imbuhnya, telah memiliki landasan yuridis. Ketentuan itu tertuang dalam UU Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

"Sebagai wacana akademik, banyak istilah yang disarankan dengan istilah yang berbeda. Namun, substansinya tetap sama," pungkasnya.

Sebelumnya, Haedar menawarkan agar mengakhiri penyebutan deradikalisasi dan diganti moderasi. Cara pandang yang berlebihan dengan deradikalisasi yang overdosis dikhawatirkan dapat menjurus pada suatu paradoks.

"Melawan radikal dengan cara radikal akan melahirkan radikal baru, sehingga Indonesia menjadi terpapar radikalisme," kata Haedar dalam sambutannya disela-sela pengukuhan guru besar bidang sosiologi di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Kamis (12/12). (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya