Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
CICITAN politikus Partai Demokrat Andi Arief yang menyebut Henry Yosodiningrat seperti preman karena memilih melaporkan Rocky Gerung ke polisi berbuntut panjang.
Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDIP tersebut geram dengan ungkapan Andi tersebut dan mengancam akan mendatangi rumah Andi untuk memukulnya.
"Saya sayangkan lagi putra daerah Lampung (Andi Arief) mentweet dalam twitternya mengatakan politisi PDIP sekarang faksi otot meninggalkan faksi otak sehat. Makanya preman seperti Henry Yosodiningrat. Astafirullahalazim. Gue samperin ke rumah, gue gebukin di depan bini sama anaknya," kata Henry geram seperti tampak dalam potongan video singkat yang dibagikan Andi Arief melalui akun Twitter @AndiArief_ Selasa (10/12).
Dari video tersebut, Henry tampak tengah menyampaikan sambutan dalam acara Silaturahmi Wakil Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dengan Forum Komunikasi Persaudaraan Lampung Perantauan di Jakarta, Senin (9/12).
Baca juga: Terkait Rocky Gerung, Andi Arief Sebut PDIP Dikuasai Faksi Otot
Menanggapi ancaman Henry tersebut Andi menanggapi dengan santai.
"Saya tidak ahli baku hantam, tapi saya menanti kedatangan Henriyosodiningrat yang mengancam akan menggebuk saya di depan anak istri. Kabarkan saja jam berapa. Saya tunggu. Saya tidak akan lapor polisi," cicit Andi.
Sebelumnya Andi mengeritik langkah Henry yang melaporkan Rocky Gerung ke polisi karena dianggap menghina Presiden Jokowi dengan menyebut Jokowi tidak mengerti Pancasila.
"Kawan-kawan PDIP yang sekarang ada dan mendapatkan posisi dalam partau dan kekuasaan mayoritas PDIP faksi otot faksi otak tersingkir. Itu penjelasan kenapa preman seperti Hendriyosodiningrat melaporkan Rocky Gerung," cicit Andi. (OL-2)
Saya tidak ahli baku hantam, tapi saya menanti kedatangan Henriyosodiningrat yang mengancam akan menggebuk saya di depan anak istri. Kabarkan saja jam berapa. Saya tunggu.
— andi arief (@AndiArief__) December 10, 2019
Saya tidak akan lapor polisi. pic.twitter.com/0RClMV513L
Tindakan yang dilakukan oleh Satpol PP tidak memiliki asas kebermanfaatan dan hanya membuat gaduh.
Selama 11 hari Operasi Berantas Jaya 2025 di wilayah Jadetabek, polisi menangkap 2.406 orang terkait aksi premanisme.
SEBANYAK 13 ribu pecalang dari 1.500 desa Aladat seluruh Bali berkumpul di Lapangan Renon Denpasar, Sabtu (17/5).
Tim Saber Pungli diturunkan dan berhasil mengamankan puluhan orang yang diduga preman karena diduga telah mengganggu aktivitas perekonomian di Pasar Sandang Jatibarang.
Selain membongkar posko ormas di Pasar Induk, petugas gabungan itu juga menyisir preman berkedok ormas yang diduga masih berada di dalam area pasar.
Para pedagang yang berjualan di depan akses utama pasar menduga uang sewa lapak yang diberikan itu hanya masuk ke kantong ormas
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved