Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
CICITAN politikus Partai Demokrat Andi Arief yang menyebut Henry Yosodiningrat seperti preman karena memilih melaporkan Rocky Gerung ke polisi berbuntut panjang.
Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDIP tersebut geram dengan ungkapan Andi tersebut dan mengancam akan mendatangi rumah Andi untuk memukulnya.
"Saya sayangkan lagi putra daerah Lampung (Andi Arief) mentweet dalam twitternya mengatakan politisi PDIP sekarang faksi otot meninggalkan faksi otak sehat. Makanya preman seperti Henry Yosodiningrat. Astafirullahalazim. Gue samperin ke rumah, gue gebukin di depan bini sama anaknya," kata Henry geram seperti tampak dalam potongan video singkat yang dibagikan Andi Arief melalui akun Twitter @AndiArief_ Selasa (10/12).
Dari video tersebut, Henry tampak tengah menyampaikan sambutan dalam acara Silaturahmi Wakil Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dengan Forum Komunikasi Persaudaraan Lampung Perantauan di Jakarta, Senin (9/12).
Baca juga: Terkait Rocky Gerung, Andi Arief Sebut PDIP Dikuasai Faksi Otot
Menanggapi ancaman Henry tersebut Andi menanggapi dengan santai.
"Saya tidak ahli baku hantam, tapi saya menanti kedatangan Henriyosodiningrat yang mengancam akan menggebuk saya di depan anak istri. Kabarkan saja jam berapa. Saya tunggu. Saya tidak akan lapor polisi," cicit Andi.
Sebelumnya Andi mengeritik langkah Henry yang melaporkan Rocky Gerung ke polisi karena dianggap menghina Presiden Jokowi dengan menyebut Jokowi tidak mengerti Pancasila.
"Kawan-kawan PDIP yang sekarang ada dan mendapatkan posisi dalam partau dan kekuasaan mayoritas PDIP faksi otot faksi otak tersingkir. Itu penjelasan kenapa preman seperti Hendriyosodiningrat melaporkan Rocky Gerung," cicit Andi. (OL-2)
Saya tidak ahli baku hantam, tapi saya menanti kedatangan Henriyosodiningrat yang mengancam akan menggebuk saya di depan anak istri. Kabarkan saja jam berapa. Saya tunggu.
— andi arief (@AndiArief__) December 10, 2019
Saya tidak akan lapor polisi. pic.twitter.com/0RClMV513L
Penangkapan dilakukan di Pasar Pancasila. Korban meninggal dalam perawatan di RSUD Kota Banjar.
Razia dilakukan di sejumlah lokasi. Hasilnya, anggota Satreskrim Polres Cianjur menangkap sebanyak 43 orang yang diduga preman.
TIDAK ada kompromi bagi preman yang beraksi di wilayah Jakarta Barat.
Kepolisian menyebutkan pemulihan nama baik tersebut dapat dilakukan bila, polisi memberhentikan penyidikan karena ada kesalahan dalam proses penangkapan para termohon.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengapresiasi tindakan cepat yang dilakukan Polsek Tanah Abang menyusul adanya aktivitas premanisme di pusat grosir terbesar se-Asia Tenggara itu.
Rahmat menjelaskan pernyataan soal perlindungan premanisme di Kota Bekasi akan mengganggu iklim investasi yang ada. Nantinya pemberdayaan organisasi kedaerahan dibina melalui badan hukum
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved