Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Mundurnya Bamsoet Hindari Perpecahan di Tubuh Golkar 

Mediaindonesia.com
06/12/2019 14:26
Mundurnya Bamsoet Hindari Perpecahan di Tubuh Golkar 
Ulrike Stephanie Tamara Latumahina, yang menjabat bendahara Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Golkar Provinsi Papua,(Istimewa)

PARTAI Golkar telah melaksanakan Musyawarah Nasional (Munas) yang digelar di Jakarta, selama tiga hari, pada 3-5 Desember 2019. Munas Golkar 2019 telah menetapkan dan melantik Airlangga Hartarto Sebagai Ketua Umum Golkar untuk kedua kalinya. 

Sebanyak 558 kader Golkar menyatakan telah menerima laporan pertanggungjawaban dan mendukung penuh Airlangga Hartarto untuk kembali memimpin Golkar periode 2019-2024. 

Penetapan Airlangga Hartarto dan mundurnya beberapa calon ketua umum termasuk salah satu kandidat kuat Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengundang beragam pandangan dari para kader partai berlambang pohon beringin tersebut. 

Salah satu kader muda, Ulrike Stephanie Tamara Latumahina, yang menjabat bendahara Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Golkar Provinsi Papua, sekaligus anggota DPRD Kota Jayapura, menyampaikan pendapatnya.

“Munas tahun ini secara umum berlangsung secara kondusif dan relatif sejuk, dalam arti seperti biasa dalam Munas Golkar sebelumnya terkadang ada keriuhan dan tensi politik yang hangat bahkan cenderung memanas," kata Ulrike dalam sebuah keterangan yang diterima, Jumat (6/12).

Menurut Ulrike, kebesaran hati dari Bambang Soesatyo untuk mundur dalam bursa pencalonan ketua umum Partai Golkar  dapat mencerminkan sikap kedewasaannya dan patut dicontoh oleh kader-kader lainnya. 

"Semestinya para kader Golkar harus lebih mementingkan kepentingan bersama dibandingkan kepentingan yang lain," ujarnya. 

Ia mengatakan tentunya dengan mundurnya Bamsoet sebagai caketum Golkar membuat Munas tahun ini menjadi lebih kondusif dan Partai Golkar dapat terhindar dari peluang terjadinya perpecahan. 

Hal itersebut juga, menurut Ulrike, mengindikasikan para kader Golkar lebih menjunjung kepentingan bersama dan solidaritas dibandingkan kepentingan pribadi atau sejumlah kelompok kader. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya