Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PARTAI Golkar telah melaksanakan Musyawarah Nasional (Munas) yang digelar di Jakarta, selama tiga hari, pada 3-5 Desember 2019. Munas Golkar 2019 telah menetapkan dan melantik Airlangga Hartarto Sebagai Ketua Umum Golkar untuk kedua kalinya.
Sebanyak 558 kader Golkar menyatakan telah menerima laporan pertanggungjawaban dan mendukung penuh Airlangga Hartarto untuk kembali memimpin Golkar periode 2019-2024.
Penetapan Airlangga Hartarto dan mundurnya beberapa calon ketua umum termasuk salah satu kandidat kuat Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengundang beragam pandangan dari para kader partai berlambang pohon beringin tersebut.
Salah satu kader muda, Ulrike Stephanie Tamara Latumahina, yang menjabat bendahara Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Golkar Provinsi Papua, sekaligus anggota DPRD Kota Jayapura, menyampaikan pendapatnya.
“Munas tahun ini secara umum berlangsung secara kondusif dan relatif sejuk, dalam arti seperti biasa dalam Munas Golkar sebelumnya terkadang ada keriuhan dan tensi politik yang hangat bahkan cenderung memanas," kata Ulrike dalam sebuah keterangan yang diterima, Jumat (6/12).
Menurut Ulrike, kebesaran hati dari Bambang Soesatyo untuk mundur dalam bursa pencalonan ketua umum Partai Golkar dapat mencerminkan sikap kedewasaannya dan patut dicontoh oleh kader-kader lainnya.
"Semestinya para kader Golkar harus lebih mementingkan kepentingan bersama dibandingkan kepentingan yang lain," ujarnya.
Ia mengatakan tentunya dengan mundurnya Bamsoet sebagai caketum Golkar membuat Munas tahun ini menjadi lebih kondusif dan Partai Golkar dapat terhindar dari peluang terjadinya perpecahan.
Hal itersebut juga, menurut Ulrike, mengindikasikan para kader Golkar lebih menjunjung kepentingan bersama dan solidaritas dibandingkan kepentingan pribadi atau sejumlah kelompok kader. (RO/OL-09)
Bantuan tersebut merupakan bagian dari kepedulian Relasi atas musibah yang menimpa masyarakat Lumajang dan sekitarnya.
Golkar merupakan partai tengah yang dia istilahkan sebagai partai wasathiyah.
Golkar menyerahkan keputusan pengganti menpora kepada Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
DEMI menyelamatkan marwah Partai Golkar peserta Musda IX Golkar Ambon mendesak Ketua Umum Airlangga Hartarto membatalkan pencalonan Markus Siahay sebagai ketua DPD Golkar Ambon.
Pertemuan antara kedua tokoh harus dilihat bukan saja dari sisi substansi, tapi juga simbolnya
"Kemarin siang (bertemu dengan Ganjar Pranowo). Perbincangannya sangat khusus dan terus menerus, tapi tidak untuk (dikonsumsi) publik,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved