Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
SEMBILAN helikopter Bell-412EPI akan dikirimkan ke Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) pada 2020. Pengiriman helikopter serbu tersebut akan dilakukan oleh PT Dirgantara Indonesia (Persero).
Bell-412EPI merupakan hasil produksi dari perusahaan aviasi Amerika Serikat Bell Textron Inc. sedangkan PT Dirgantara Indonesia merakit persenjataan gattling gun yang berasal dari Dillion Aerospace dan peluru dari PT Pindad (Persero).
Helikopter tersebut memiliki spesifikasi 2x mesin Pratt & Whitney PT6T-9 Twin Pac. Helikopter itu memiliki tenaga tinggal landas 15% lebih besar dibanding mesin Bell-412 lainnya.
Sementara proses rakit yang dilakukan oleh PT Dirgantara Indonesia akan memakan waktu 6 hingga 24 bulan. Seusai perakitan, Dirgantara Indonesia akan menguji kelaikan operasi dan melatih pilot beserta teknisi TNI AD.
"Mudah-mudahan di pertengahan tahun depan bisa dikirim," ungkap Vice President Aircraft Sales PT Dirgantara Indonesia Ibnu Bintarto di Jakarta, Rabu (27/11).
Baca juga : Dahnil Bantah Menhan Bias AD dalam Pengadaan Alutsista
Ia menambahkan, saat ini sebanyak dua unit 412EPI telah dikirim Bell dan ditempatkan di kantor operasional Bandung. Lima unit akan dikirim pada 2020 dan dua lainnya masih dalam proses manufaktur di AS.
Vice President Business Development and Marketing PT Dirgantara Indonesia Gatot Mulia Pribadi menyebutkan, setidaknya nilai yang harus dirogoh untuk mendatangkan 9 helikopter itu mencapai 180 juta dollar AS
Gatot menegaskan, angka tersebut relevan lantaran Bell-412EPI memiliki biaya operasi dan perawatan rendah namun tetap berkualitas. "Produk ini dapat digunakan di berbagai medan dan dirancang untuk tahan kondisi dari air laut," ucapnya.
Untuk diketahui, Bell-412EPI mempunyai fitur start mesin otomatis dengan pembatasan temperatur disertai kontrol mesin digital. Sementara pada perangkat avionik, Bell-412EPI memiliki teknologi kontrol penerbangan 4-axis dengan instrumen kokpit kaca.
Lebih lanjut, Gatot menjelaskan, kerja sama antara Dirgantara Indonesia dengan Bell sudah berlangsung sejak 37 tahun silam. Kerja sama itu dimulai dari produksi di bawah lisensi.
Baca juga : Pengamat: Alih Teknologi Alutsista Butuh Dukungan Logistik
Hingga kini, Dirgantara Indonesia telah menyerahkan 448 pesawat kepada pelanggannya. Dari 448 pesawat itu, 253 diantaranya ialah helikopter dan 63 diantaranya telah diserahkan 63 helikopter jenis Bell-412EPI.
Untuk itu, Gatot mengharapkan kerjasama antara Dirgantara Indonesia dan Bell terus berlanjut.
"Tentu kami berharap kerjasama ini terus berlanjut dan ditingkatkan agar dapat memenuhi kebutuhan pemerintah Indonesia khususnya TNI AD, TNI AU, dan TNI AL, termasuk Kepolisian Republik Indonesia," tandas Gatot. (Mir)
Fregat Merah Putih (MPF140) dibangun berdasarkan pesanan Kementerian Pertahanan RI dan diklaim sebagai salah satu dari empat fregat jenis Arrowhead 140 tercanggih
KEKUATAN militer dan pertahanan yang tangguh menjadi kunci untuk menjaga kedaulatan negara di tengah rivalitas antarnegara dan geopolitik global yang semakin tidak stabil.
Orang nomor satu di Indonesia itu juga menyebut negara yang tidak berinvestasi dalam industri pertahanan akan menjadi bangsa budak.
Prancis merupakan salah satu mitra utama Indonesia dalam modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) pertahanan.
Indonesia dan Prancis akan memperkuat kemitraan strategis di sektor pertahanan melalui penandatanganan Letter of Intent (LoI) yang dijadwalkan berlangsung pada Rabu, (28/5).
Presiden Prabowo menekankan untuk memperluas kerja sama dengan Pemerintah Prancis di bidang pertahanan terutama modernisasi alutsista.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved