Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Bursa Ketum Partai Golkar Mulai Ramai

Media Indonesia
27/11/2019 10:30
Bursa Ketum Partai Golkar Mulai Ramai
Politikus senior Golkar Agun Gunandjar.(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

SEJUMLAH politikus Partai Golkar mulai meramaikan bursa pemilihan ketua umum partai berlambang beringin tersebut.

Hingga kemarin, setidaknya dua politikus kawakan partai tersebut ikut mencari peruntungan dalam bursa ketua umum, yaitu Agun Gunandjar dan Indra Bambang Utoyo.

"Saya mendeklarasikan maju sebagai calon ketum," kata Agun di Jakarta, kemarin.

Agun menyebutkan dirinya mengaku sudah bulat untuk maju seusai mengikuti rapat pleno Partai Golkar, Sabtu, 23 November 2019.

Dirinya memutuskan maju lantaran mendapat dukungan dari Ketua Panitia Munas Melchias Markus Mekeng.

Mekeng, kata dia, akan memberikan garansi bersikap netral dalam pemilihan ketum.

"Dia tidak akan menghalangi. Saya akan berusaha memberikan ruang untuk kontestasi di munas. Kami sejak awal meminta untuk duduk di Dewan Pengarah untuk menciptakan munas benar-benar demokratis," kata dia.

Saat ditanya tentang jumlah dukungan, bekas pegawai Lembaga Permasyarakatan Kelas I Tangerang, Banten, itu tak mau banyak bicara. Dia menyebut jumlah dukungan hanya bisa dilihat seusai pemilihan.

Sementara itu, mantan Ketua DPP Partai Golkar Indra Bambang Utoyo memutuskan maju dalam bursa pemilihan ketua umum lantaran tidak mau bursa calon hanya diisi Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo (Bamsoet).

"Selama ini hanya muncul dua calon dan itu buruk untuk rasa persatuan di Partai Golkar," kata Indra.

Menurut dia, Golkar rentan terbelah bila kontestasi pemilihan ketum hanya diisi dua kandidat. Ia mencontohkan pada 2013 saat Aburizal Bakrie (ARB) dan Agung Laksono sama-sama maju.

"Terjadi ketegangan antara pendukung ARB dan pendukung AL (Agung Laksono)," ucap Indra.

Medcom.id/ Dheri A

Politisi Senior Golkar Golkar Indra Bambang Utoyo.

 

Ujungnya, lanjut Indra, terjadi dua forum munas: Ancol, Jakarta, dan Bali. Dualisme kepengurusan muncul di Golkar.

"Setelah hampir 1,5 tahun terpecah. Atas imbauan pemerintah, akhirnya diadakan munas bersama yang menghasilkan Setya Novanto menjadi ketua umum," ujar dia. (Medcom/P-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya