Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PEMERINTAH dan seluruh masyarakat perlu bekerja sama mencegah dan mengatasi Intoleransi dengan mengampanyekan sikap menerima dan berani menjalankan kehidupan dalam bingkai kebhinekaan. Tidak hanya itu, faktor utama terorisme yang akarnya dari persoalan ekonomi harus segera terjawab dengan program-program yang tepat sasaran.
"Intoleransi merupakan cikal bakal radikalisme dan puncaknya terorisme. Maka fokus kita ke tunas persoalan yang mampu mengoyak persatuan itu yakni memperkuat lagi budaya toleransi," kata sosiolog Universitas Indonesia Tamrin Tomagola dalam diskusi bertajuk Tuntas Gerakan Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme di Indonesia, di Jakarta, Minggu (10/11).
Menurut dia, kerukunan antar umat beragama dengan cara saling mengenal satu sama lain dan saling menghormati menjadi langkah pertama dalam membangun toleransi. Kemudian kesadaran keberagaman ras dan suku dalam kehidupan bermasyarakat merupakan tahap sosialisasi berikutnya.
Ketika masyarakat mampu merajut kegiatan sosial dalam perbedaan agama dan asal usul maka intoleransi tidak akan bisa tumbuh. Sebaliknya, orang atau kelompok yang tidak ingin hidup dengan yang berbeda dari sisi kepercayaan, suku dan ras akan menjadi habitat intoleransi.
Hal lain, kata dia, yang tidak kalah penting karena menjjady salah satu faktor utama intoleransi adalah kesenjangan ekonomi. Kecemburuan sosial dapat dengan mudah timbul terhadap masyarakat yang merasa tidak mendapatkan keadilan dari sisi ekonomi. "Maka kesejahteraan merupakan jawaban sekaligus tugas pemerintah yang perlu segera dipenuhi,' lanjut dia.
Ia pun mendukung program ekonomi dengan pendekatan syariah yang dicanangkan Wakil Presiden Maruf Amin dan program lain di organisasi keagamaan. "Apabila program ekonomi yang diusung Pak Maruf Amin dan Muhamadiyah juga Nahdlatul Ulama sukses itu akan membantu dalam mewujudkan kesejahteraan dan sekaligus memangkas akar terorisme," tegasnya.
Pada kesempatan sama, Pegiat Anti Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme Haidar menyatakan Indonesia perlu mewaspadai gerakan radikalisme dan terorisme dengan mengambil pelajaran dari negara-negara yang sudah hancur akibat kedua paham dan akitivitasnya seperti Suriah, Irak dan Afganistan. Negara wajib berlaku tegas terhadap pihak-pihak yang mendorong dan mengancu kedaulatan lewat paham-paham tersebut.
"Indonesia negara kaya dan seksi sehingga harus waspada dari gempuran radikalisme dan terorisme yang dibantu jaringan internasional. Sebab negara-negara yang saat ini telah terkoyak memiliki kekayaan alam luar biasa sehingga pemerintah harus lebih tegas menindak benih dan pelaku kegiatan radikal juga teror serta mengentaskan penyebab-penyebabnya,"pungkasnya. (OL-8)
Pencegahan tidak hanya dilakukan dari sisi keamanan tapi juga harus bisa memanfaatkan teknologi IT
GURU Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Mirra Noor Milla menyatakan Indonesia berhasil menekan aksi terorisme dengan mencatatkan nol serangan dalam dua tahun terakhir.
Insiden mengerikan terjadi saat perayaan kemenangan Liverpool di Liga Premier Inggris. Ketika sebuah mobil menabrak supporter
Jerman enggan mengkritisi Israel karena tanggung jawab sejarah. Namun, ia mengaku tak bisa lagi memahami tujuan Zionis di Gaza.
REMAJA 18 tahun bernama Muammar, ditangkap oleh pihak Datasemen Khusus (Densus) 88 saat sedang membeli air galon, Sabtu (24/5) petang karena diduga terlibat aktivitas terorisme.
MENTERI Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri), Tito Karnavian, menyampaikan pidato kunci dalam forum internasional bertema keamanan global yang diselenggarakan di Doha, Qatar.
Gubernur Khofifah dan BNPT RI berkomitmen tanamkan moderasi beragama sejak dini di sekolah untuk cegah radikalisme. Jatim perkuat sinergi pusat-daerah.
BADAN Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Komisi XIII DPR RI terus memperkuat upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.
EKS narapidana terorisme (napiter) Haris Amir Falah mengungkapkan desa sering menjadi sasaran utama kelompok radikal dalam merekrut anggota baru.
Saat ini kita harus mendukung kebijakan pemerintah dalam memperkuat langkah strategis mengatasi radikalisme.
Program berupa pelatihan kewirausahaan berbasis perempuan ini merupakan wujud women empowerement di sisi lingkup yang lebih luas dan berkelompok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved