Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
MENTERI Dalam Negeri yang juga Pelaksana Tugas Menteri Hukum dan HAM Tjahjo Kumolo mengatakan, pemindahan ibu kota negara menjadi salah satu bentuk upaya pemerataan ekonomi dan menghapuskan istilah Jawa sentris.
“Bapak Jokowi ingin menghapuskan istilah Jawa sentris dengan cara menggenjot kontribusi ekonomi dan percepatan pembangunan infrastruktur Indonesia di seluruh wilayah negara kita,” kata Tjahjo saat menghadiri Rapat Kerja Nasional Notaris tentang pemindahan ibu kota di Jakarta, kemarin.
Berdasarkan Survei Penduduk Antar Sensus (Supas) 2015 menunjukkan 56,56% masyarakat Indonesia terkonsentrasi di Pulau Jawa. Sementara itu, di pulau lainnya, persentasenya kurang dari 10%, kecuali Pulau Sumatra. Dari data tersebut terlihat beban Pulau Jawa kian berat.
“Jika dilihat kontribusi ekonomi, dalam hal ini kontribusi ekonomi di pulau-pulau terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia atau domestik bruto sangat mendominasi Jawa, sedangkan pulau lainnya jauh tertinggal,” katanya.
Kemudian, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), struktur ekonomi Indonesia secara spasial pada 2018 didominasi kelompok provinsi di Jawa dan Sumatra. Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 58,48%, Sumatra sebesar 21,58%, dan Kalimantan 8,20%.
“Berdasarkan data BPS 2018 bahwa kontribusi ekonomi terhadap PDB Pulau Jawa itu hampir mencapai 60%. Di wilayah lain kontribusi tinggi, tapi pertumbuhan ekonomi masih di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi secara nasional,” ucapnya.
Selain penghapusan Jawa sentris, Tjahjo menyebutkan, krisis air bersih di Pulau Jawa, terutama Jabodetabek dan proporsi konsumsi lahan terbangun di Pulau Jawa yang mendominasi, bahkan mencapai lima kali lipat dari Kalimantan juga ikut menjadi pertimbangan pemindahan ibu kota.
Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro menyatakan, pemindahan ibu kota ke Kaltim paling lambat pada 2024. Sebelum itu, pemerintah akan menyiapkan lahan kemudian infrastruktur, dari masterplan, urban design, hingga dasar perundangan ibu kota pada 2020. (Ant/P-4)
KETUA Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia memastikan bahwa ibu kota Republik Indonesia akan pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN) pada tahun 2028.
Presiden Prabowo Subianto menargetkan Kota Nusantara pada 2028 ditetapkan menjadi ibu kota politik.
Pemindahan ibu kota menunggu penandatanganan Keputusan Presiden (Keppres) tentang pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) terlebih dahulu.
Dia mengungkapkan beberapa fasilitas yang proses pembangunannya terus berjalan. Misalnya, pembangunan Istana Wakil Presiden (Wapres).
Menurut Asep, sistem pertahanan IKN harus harus jadi salah satu prioritas lantaran kawasan tersebut akan menjadi pusat pemerintahan Indonesia di masa depan.
Mantan Menteri Pertanian itu juga mengungkapkan Calon Gubernur (Cagub) Jakarta, Ridwan Kamil juga memiliki pandangan yang sama. Sebab, RK merupakan kurator IKN.
KEPALA Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Basuki Hadimuljono menyampaikan, enam bank akan menjadi pelopor dalam pembangunan layanan sektor perbankan di ibu kota baru.
Rencana Jokowi berkantor di IKN diyakini untuk yakinkan investor
Ini merupakan upacara pertama kali di IKN. Kedua, tingginya harga-harga akomodasi di IKN, adalah momen situasional, apalagi kondisi areanya penuh keterbatasan akses.
IKN dapat dana teknis 2 juta dollar dari URTF
Pemeirntah berencana membangun kawasan ekonomi khusus (KEK) di sekitar kawasan ibu kota baru meskipun pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved