Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

PBNU: Penusukan Menkopolhukam, Serangan Terhadap Negara

Akhmad Mustain
10/10/2019 16:36
PBNU: Penusukan Menkopolhukam, Serangan Terhadap Negara
Menkopolhukam Wiranto ditandu menuju helikopter.(SAMMY / AFP)

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas mengutuk serangan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto. Hal ini dinilai sebagai bentuk serangan terhadap negara.

"Tidak beradab. Apa pun motif dan alasannya, penyerangan terhadap Pak Wiranto tidak bisa dibenarkan. Toh semua tahu, Pak Wiranto selaku Menkopolhukam RI merupakan pengemban amanah di bidang keamanan negara. Sehingga yang diserang adalah simbol negara. Itu artinya, yang diserang hakikatnya adalah keamanan negara, keamanan masyarakat," ujar Robikin.

Ia menyampaikan, segala macam tindakan kekerasan bukan merupakan ajaran agama. Oleh karena itu, lanjut Robikin, jangan ada yang mengaitkan dengan agama. "Jangan ada yang mengaitkan dengan Islam. Karena Islam adalah agama damai, rahmat bagi alam semesta (rahmatan lil alamin)," tuturnya.

Robikin menegaskan, Islam mengutuk segala bentuk kekerasan. Bahkan tidak ada satu pun agama di dunia ini yang membenarkan cara-cara kekerasan dalam mencapai tujuan.

Baca juga: Ini Kronologi Penusukan Wiranto

"Untuk itu saya mendukung penuh upaya dan langkah-langkah aparat keamanan untuk mengusut cepat dan tuntas motif, pola, serta gerakan yang memicu terjadinya peristiwa tersebut," ujarnya.

Sebelumnya, Karopenmas Mabes Polri Brigdjen Dedi Prasetyo mengatakan Densus 88 masih mendalami keterlibatan pelaku penyerangan Wiranto bernama Syahril Alamsyah alias Abu Rara, dengan jaringan kelompok terorisme di Indonesia. Sebab, dia diketahui terpapar radikal ISIS.

"Diduga pelaku terpapar radikal ISIS. Nanti akan di dalami apakah pelaku terhubung dengan jaringan JAD Cirebon atau JAD Sumatra," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (10/10)

Di lokasi, pihak kepolisian juga menangkap seorang perempuan bernama Fitri Andriana. Keduanya dibawa ke Polres Pandeglang.

"Terduga pelaku diamankan di Polres Pandeglang dan masih proses pemeriksaan oleh Polres Pandeglang, Polda Banten, dan di-backup Densus 88," sebutnya.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya