Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Terpapar Radikalisme, Polwan Coba Gabung Jaringan Teroris

Tri Subarkah
04/10/2019 20:37
Terpapar Radikalisme, Polwan Coba Gabung Jaringan Teroris
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra(MI/Saskia Anindya Putri)

KEPALA Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra tidak menutup kemungkinan bahwa polwan kepolisian daerah Maluku Utara, Bripda Nesti Ode Samili mencoba untuk bergabung ke jaringan teroris dalam negeri. Nesti diduga terpapar paham radikalisme kelompok teroris Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

"Kita tahu banyak temuan yang berdasarkan analisis jaringan terorisme yang mempunyai rasa simpatisan atau simaptik kepada ISIS ini, di dalam negerinya itu mereka bergabung di jaringan JAD (Jamaah Ansharut Daulah). Termasuk yang bersangkutan ini (Nesti)," kata Asep di Mabes Polri, Jumat (4/10).

Berdasarkan hasil keterangan, lanjut Asep, Nesti awalnya menaruh rasa simpatik kepada ISIS, namun dia kemudian mencoba untuk bergabung dalam jaringan teroris yang ada di dalam negeri.

Diketahui, ini merupakan penangkapan Nesti yang kedua kalinya. Sebelumnya, Nesti pernah ditangkap pada Minggu (26/5) oleh Polda Jawa Timur.

"Yang bersangkutan diamankan oleh pihak kepolisian karena meninggalkan tugas atau disersi. Setelah itu dilakukan penindakan dalam hal ini penegakan hukum disiplin terhadap yang bersangkutan," terang Asep.

Namun setelau dilakukan pembinaan, Nesti polisi masih menemukan indikasi keaktifan Nesti untuk mempelajari paham radikal.

Menurut Asep, sikap radikal Nesti terlihat dari ucapan dan perbuatannya. "Sampai sejauh ini pemikirannya yang bersifat radikal dengan ucapan, perkataan selama ini diamati oleh pihak kepolisian. Kemudian tindak tanduknya kemudian secara ekstrem meninggalkan kewajban tugasnya. Itu bagian dari secara keseluruhan yang menunjukkan sikap sikap radikal."

Asep juga mengatakan bahwa hasil penyelidikan sementara, Nesti mempelajari paham radikal dari media sosial.

Pihak kepolisian sebenarnya sudah melakukan upaya untuk mederadikalisasi Nesti dengan upaya-upaya mengembalikan pemahaman sebagai anggota polri. Seperti ketaatan pada asas negara Pancasila.

"Dan sebagai anggota polri dia harus kembali kepada nilai-nilai Catur Prasetya dan juga Tribrata," ucapnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya