Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
RIBUAN prajurit TNI dari matra AD, AL dan AU telah siap dalam posisinya. Berbekal atribut dan lambang khas masing-masing satuan, mereka mulai bergerak seirama untuk menggelar demonstrasi di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (3/10).
Tampak pula puluhan alat utama sistem persenjataan (alutsista) berbagai jenis yang berjejer rapih di Taxy Way Echo Lanud Halim Perdanakusuma. Sementara itu, di langit Jakarta terlihat puluhan penerjun meliuk-liuk dengan kecepatan tinggi dan mendarat sempurna di area target.
Atraksi jet tempur yang saling serang di udara, parade helikopter dan dentuman meriam juga semakin menambah kemeriahan acara. Demikian rangkaian kegiatan yang bakal ditampilkan dalam Upacara Parade dan Defile HUT ke-74 TNI Tahun 2019 bertajuk TNI Profesional Kebanggaan Rakyat pada 5 Oktober mendatang.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang memimpin langsung gladi bersih parade HUT TNI tampak puas menyaksikan atraksi tersebut. Pemantauan kesiapan prajurit peserta parade juga dihadiri Kepala Staf TNI AD Jenderal Andika Perkasa, KSAL Laksamana Siwi Sukma Adji, KSAU Marsekal Yuyu Sutisna dan sejumlah pejabat utama TNI.
"Pada kesempatan yang baik ini dan dalam momentum jelang HUT TNI ke-74, patut dibanggakan bahwa dalam satu tahun ini apa yang dilakukan oleh seluruh prajurit TNI terkait dengan profesionalitas sangat dibanggakan," ujar Hadi.
Baca juga: Jelang HUT TNI, Tentara Tanam Mangrove di Lembata
Parade HUT TNI yang rencananya dihadiri Presiden Joko Widodo selaku inspektur upacara melibatkan 6.806 prajurit. Rinciannya, lambang-lambang kesatuan, Brigade Upacara I/Gabungan (drum band Taruna Akademi TNI, Batalyon Upacara Pamen, dan Batalyon Upacara Pama), Brigade upacara II/Taruna Akademi TNI (Batalyon Upacara Taruna Akmil, Batalyon Upacara Taruna AAL, dan Batalyon Upacara Taruna AAU).
Berikutnya, Brigade Upacara III/Gabungan (Batalyon Upacara Wan TNI, Batalyon Upacara POM TNI, dan Batalyon Upacara RDB Satgas Konga), serta Brigade Upacara IV/TNI (Batalyon Upacara Kopassus, Batalyon Upacara Kostrad, dan Batalyon Upacara Kodam Jaya).
Brigade Upacara V/TNI AL (Batalyon Upacara Bintaxa TNI AL, Batalyon Upacara Tamtama TNI AL, dan Batalyon Upacara Marinir), Brigade Upacara VI/TNI AU (Batalyon Upacara Air Crew, Batalyon Upacara Bintama/Tamtama TNI AU, dan Batalyon Upacara Paskhas), serta Brigade Upacara VII/Gabungan (Batalyon Upacara Bakamla, Batalyon Upacara Aparatur Sipil Negara, dan Batalyon Upacara Kompi Cadangan).
Sejumlah alutsista juga dikerahkan untuk memeriahkan parade HUT ke-74 TNI, yakni Radar Surveillance 2 unit, Turangga 2 unit, Oerlicon 2 unit, RM 70 Grad 2 unit, IVIRLS 4 unit, Serpa 2 unit, MPCP Mistral 2 unit, Caesar 4 unit, Atlas Mistral 2 unit, Astros 4 unit, Anoa 8 unit, 2 pesawat Boeing 737, 2 pesawat CN 235, dan 2 pesawat F16.
Adapun kekuatan pasukan defile dan alutsista terdiri dari Defile POM TNI (48 personel dan 24 unit alutsista), Defile Matra Darat (1.172 personel dan 415 unit alutsista), Defile Matra Laut (522 personel dan 116 unit alutsista), Defile Matra Udara (259 personel dan 58 unit alutsista).
Selain defile dan parade, HUT ke-74 TNI juga akan menyajikan keterampilan prajurit, seperti kolone senapan, bela diri militer, tari perang garuda, terjun layung, serta demo udara yang terdiri dari fly pass, BTU, tempur udara, composite strike, jupiter aerobatic, dan boms burs. Pesawat canggih yang dikerahkan dalam kegiatan itu berjumlah 157 unit yang berasal dari TNI AD, TNI AL, dan TNI AU.(OL-5)
Indonesia memandang Fiji adalah sahabat dekat dan merupakan negara yang penting dan strategis. Dan sejak lama telah saling membangun kerja sama di bidang Pertahanan dengan Republik Indonesia.
Alutsista laut yang dinilai paling cocok untuk pengamanan negara kepulauan seperti Indonesia.
Alugoro merupakan kapal selam yang kali pertama dibuat Indonesia. Kapal selam ini diproduksi seluruhnya oleh PT PAL (persero) di galangan kapal milik PT PAL, Surabaya, Jawa Timur.
Elang Hitam, alutsista udara berupa drone jenis MALE yang berhasil dibuat oleh Indonesia.
Rencananya, ada delapan pesawat yang akan dibeli, selain sejumlah perangkat lainnya dengan biaya mencapai US$2 miliar atau setara Rp28,9 triliun.
KRI Golok-688, Kapal Perang Buatan Anak Bangsa
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved