Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
ORGANISAI pendukung Joko Widodo (Jokowi) yang berdiri sejak 2014, Kebangkitan Indonesia Baru atau KIB, mengapresiasi langkah yang dilkukan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian yang merotasi tiga kepala polisi daerah (Kapolda) sekaligus.
Dalam surat telegram Kapolri Nomor: ST/2569/IX/KEP/2019 ter tanggal Jumat (27/9/2019), Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan akan merotasi tiga Kapolda.
Ketiga Kapolda yang akan dirotasi adalah Kapolda Papua Irjen Rudolf A Rodja yang dimutasi menjadi Analisa Kebijakan Utama Bidang Sabhara Baharkam Polri dan posisinya digantikan Irjen Paulus Waterpau.
Kapolda Riau Irjen Widodo Eko Prihastopo yang dimutasi menjadi Pati Baintelkam, penugasan di Badan Intelijan Negara (BIN) dan posisinya akan digantikan Irjen Agung Setya Imam Effendi. Terakhir adalah Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra) Brigjen Irianto yang dimutasi jadi Irwil III Itwasum Polri dan posisinya akan diganti Brigjen Merdisyam.
"Langkah Kapolri dalam merotasi 3 Kapolda itu sangat tepat dan tentu dengan pertimbangan matang. Disamping penyegaran ditubuh Polri, rotasi itu juga untuk membantu kinerja Kapolri diwilayah," kata anggota Bidang Advokasi Dewan Pimpinan Nasioal KIB, Abdul Haris Balubun, di Jakarta, Sabtu (28/9).
Abdul Haris Balubun menilai tiga Kapolda yang dirotasi tersebut sangat berkaitan dengan peristiwa besar yang belakangan ini terjadi.
“Untuk Kapolda Riau, saya menduga karena kasus kebakaran hutan di sana. Sedangkan, Kapolda Papua, menurutnya, lantaran konflik berkepenjangan di sana yang tak kunjung dapat diredam,” kata Balubun.
"Kalau untuk Kapolda Sultra dugaan saya mengarah pada kasus kematian 2 mahasiswa Universitas Halu Oleo saat melakukan demontrasi di DPRD setempat," ujarnya.
Balubun meminta tiga Kapolda baru yang akan menempati pos tersebut untuk amanah mejalankan tugas mereka dengan baik.
"Selamat untuk Kapolda yang baru. Semoga ketiganya bisa menjalankan tugas dengan baik untuk mengayomi dan melindungi rakyat. Karena, sesungguhnya Polri adalaha milik rakyat," pungkas Balubun. (OL-09)
Idham bersama Tito telah lama melakukan kerja sama ketika mereka terlibat satuan tugas khusus penanganan peristiwa teror bom Bali II, 2005 .
Selain latar belakangnya dari Kepolisian, kata dia, Tito juga melihat bagaimana situasi dan kondisi di daerah yang cenderung bergejolak beberapa waktu lalu, seperti di Papua.
“Meski hanya ada satu calon Kapolri yang diajukan Presiden, fit and proper tes tetap akan dilaksanakan untuk mengetahui visi calon Kapolri,” ujar Puan.
Idham Azis juga menjadi salah satu tokoh reformasi promoter (profesional, modern dan terpecayan) birokrasi Polri di bawah kepemimpinan Tito.
Rencananya, pekan depan, mantan Kapolda Metro Jaya tersebut akan menjalankan fit and proper test.
Surat presiden terkait nama calon Kapolri baru sudah masuk ke DPR. Hal itu dibenarkan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved