Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
MENTERI yang akan duduk dalam kabinet pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin lima tahun kedepan haruslah sosok yang memiliki loyalitas tinggi terhadap presiden dan wakil presiden terpilih.
Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johhny G Plate menegaskan, kesetiaan itu bahkan menjadi syarat utama. Bila tidak, presiden pun diminta tak sungkan untuk melakukan perombakan (reshuffle) kabinet.
"Iya dong (harus setia), masa pembantu Presiden ngga setia sama Presiden. Nanti Presiden akan melakukan reshuffle," katanya saat dihubungi Media Indonesia, Kamis (19/9).
Selain setia, kata Johnny, sosok menteri yang terpilih juga harus memiliki integritas, kompetensi dan profesional.
Baca juga : Buya Syafii Minta Jokowi jangan Pilih Menteri yang Bikin Kacau
Hal itu sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii.
"Dan (menteri) harus memahami kebijakan Presiden dengan benar. Jangan sampai menteri menjalankan kebijakan dan programnya sendiri. Menteri itu menjalankan kebijakan Presiden. Jadi harus paham terkait program Presiden," jelasnya.
NasDem, kata Johnny, menyerahkan pemilihan menteri kabinet kepada Jokowi. Hal itu dilakukan agar menteri yang terpilih cocok dengan Presiden.
"Pandangan NasDem dari awal menyerahkan pemilihan anggota kabinet kepada Pak Jokowi karena agar sejalan dengan Pak Jokowi," pungkasnya. (OL-7)
Selain Tom Lembong, masih ada beberapa mantan menteri era Jokowi yang terjerat kasus korupsi. Berikut beberapa mantan menteri tersebut.
Seharusnya Prabowo berkaca pada kabinet pemerintahan Jokowi.
“Setahu saya ada. Kan Pak Prabowo sudah ngomong kalau nama-nama dari kabinet Pak Jokowi yang bagus-bagus akan juga dipakai untuk membantu beliau."
MENTERI Sosial Tri Rismaharini bungkam saat ditanya rencana mundur dari kabinet Presiden Jokowi. Ia hanya tersenyum dan melambaikan tangan ke awak media, Selasa (3/9).
PDIP berharap reshuffle kabinet di akhir masa jabatan ditujukan untuk meningkatkan kinerja. Pasalnya, persoalan perekonomian rakyat mendesak untuk diselesaikan.
Saat ditanya lebih lanjut soal Menteri ESDM Arifin Tasrif yang akan digantikan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Presiden enggan menjawab kabar tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved