Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
SALAH satu inisiator berdirinya Universitas Pertahanan (Unhan), Prof Syarifudin Tippe, menjadi salah satu nama yang direkomendasikan oleh CEO ESQ Leardership Center Ary Ginanjar menjadi Menteri Pertahanan.
Menurut dia, Syarifudin Tippe memiliki 3 kompetensi kecerdasan, yakni cerdas intelektual, cerdas emosional, serta cerdas secara spiritual.
"Beliau adalah profesor, artinya cerdas intelektual, dia juga seorang TNI dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal, sudah pasti beliau sangat cinta bangsa ini dan punya mental kuat, artinya beliau cerdas secara emosional, saya kenal beliau juga bahwa beliau cerdas spiritual. Saya rekomendasikan (beliau) untuk Indonesia Hebat pada bidang pertahanan," ungkap Ary di Jakarta, Jumat (13/9).
Prof Syarifudin yang lahir di Sinjai, Sulawesi Selatan, pada 7 Juni 1953, dikenal sebagai salah satu perwira TNI yang mampu menempuh pendidikan S-1 hingga S3 dan menyandang gelar sebagai profesor atau guru besar serta menduduki jabatan rektor di Unhan.
Selama mengikuti pendidikan Suspa Mekani, Suspa Intelijen, dan lainnya, ia juga selalu menduduki rangking pertama atau kedua dari tiap kursus atau pendidikan. Syarifudin meraih predikat lulusan memuaskan di Seskoad Komparatif AS pada 1991.
Untuk karier militer, Syarifudin juga pernah menduduki posisi penting di TNI, khususnya Angkatan Darat. Syarifudin yang masih menjadi dosen di Seskoad ini memulai karier milter dari Komandan Peleton 2 Denzipur 6, Komandan Peleton 1 Denzipur 6, Kasitik Milum Pusdikzi, dan Danrem Kodam 1 Bukit Barisan.
Selain itu, berbagai penghargaan telah diterimanya seperti SL GOM VII Aceh, SUKS VIII, SUKS XVI, SUKS XXIV, Bintang Yudha Kartika, Bintang Kartika, Medali Kepeloporan serta berbagai penghargaan lainnya.
Ia juga pernah menjabat Kepala staf Kodam Iskandar Muda periode 2002-2003, Komandan Seskoad tahun 2003-2006, serta menjabat Rektor Unhan pada 2011-2012.
Baca juga: Pengamat: Sikap Pimpinan KPK Kekanak-kanakan
Syarifudin juga pernah menangani daerah konflik. Pada 1976, dia terlibat dalam operasi penumpasan PGRS Paraku serta pembangunan titik kuat di perbatasan Kalbar dan Malaysia, memimpin operasi Sadar Rencong di Aceh pada 1999, menjabat wakil komandan operasi pemulihan keamanan pada 2001-2002, serta mendampingi Panglima TNI ke berbagai negara Asia Timur seperti Jepang, China, dan Korse.
Puncaknya, ia menjadi anggota delegasi perundingan RI-GAM di Malaysia dan Helsinki, Finalndia, pada 2005.
Syarifudin Tippe pun memiliki jaringan international yang luas.
Selama berkarier sebagai perwira TNI, ia sering mendapat penugasan pada forum internasional seperti kunjungan studi banding ke Rajaratnam School of International Studies, Universty of Singapura, dan US National Defense University Naval Postgraduate.
Selain itu, kerja sama dan studi banding ke berbagai negara seperti Tiongkok, Jepang, Kanada, AS, dan Australia.
Menurut Syarifudin Tippe, saat ini perlu ada pengambil kebijakan yang dapat mengedepankan kemampuan bersinergi masyarakat, dengan beragam pendekatan serta semangat persatuan yang tinggi.
Kepedulian dan jiwa nasionalisme yang tinggi terhadap ilmu pertahanan, juga dituangkan Syarifudin yang hobi menulis ini dalam karyanya, buku berjudul 'Ilmu Pertahanan, Sejarah, Konsep, Teori dan Implementasi' yang diterbitkan pada 2017, serta buku-buku lainnya. (RO/OL-1)
Selain Tom Lembong, masih ada beberapa mantan menteri era Jokowi yang terjerat kasus korupsi. Berikut beberapa mantan menteri tersebut.
Seharusnya Prabowo berkaca pada kabinet pemerintahan Jokowi.
“Setahu saya ada. Kan Pak Prabowo sudah ngomong kalau nama-nama dari kabinet Pak Jokowi yang bagus-bagus akan juga dipakai untuk membantu beliau."
MENTERI Sosial Tri Rismaharini bungkam saat ditanya rencana mundur dari kabinet Presiden Jokowi. Ia hanya tersenyum dan melambaikan tangan ke awak media, Selasa (3/9).
PDIP berharap reshuffle kabinet di akhir masa jabatan ditujukan untuk meningkatkan kinerja. Pasalnya, persoalan perekonomian rakyat mendesak untuk diselesaikan.
Saat ditanya lebih lanjut soal Menteri ESDM Arifin Tasrif yang akan digantikan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Presiden enggan menjawab kabar tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved