Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
MANTAN Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) AM Hendropriyono menyatakan nama menteri di Kabinet Indonesia Kerja (KIK) jilid II sepenuhnya merupakan hak prerogatif Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Termasuk calon tertentu yang layak menempati posisi Menteri Pertahanan (Menhan).
"(Calon Menhan) Pasti ada lah. Saya kira itu hak prerogatif Presiden soal penyusunan menteri," katanya tanpa menyebut calon Menhan secara khusus, di kediamannya, Jakarta, Kamis (5/9).
Namun, saat disinggung nama Letjen (Purn) Prof Syarifudin Tippe yang belakangan namanye mencuat akan mengisi posisi Menhan, Hendropriyono pun tersenyum.
"Yang penting kalau saya sebagai salah seorang yang mewakili kalian, mewakili rakyat, selalu memberi masukan kepada pemerintah," katanya.
Sebelumnya, perbincangan tentang nama-nama calon menteri di kabinet Jokowi terus menghangat. Sejumlah nama baru pun bermunculan dari kelompok masyarakat, termasuk kelompok yang dulu mendukung di Pilpres.
Salah satunya ialah Letjen (Purn) Prof Syarifudin Tippe yang mulai muncul ke permukaan. Pensiunan jenderal bergelar Profesor Pertahanan kelahiran Binjai, Sulawesi Selatan, 7 Juni 1953, ini disebut-sebut masuk bursa calon Menhan di kabinet Jokowi jilid II.
Baca juga: NasDem Penuhi Kuota Perempuan
Peraih gelar Doktoral Manajemen Sumber Daya Manusia di Universitas Negeri Jakarta pada 2010 tersebut pernah menjabat Panglima Kodam II/Sriwijaya Sumatra Bagian Selatan pada 2006 serta Dirjen Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan pada 2007. Tippe juga pernah menjabat sebagai Rektor di Universitas Pertahanan Unhan selama satu periode pada 2011.
"Itulah yang memotivasi saya merestui ajakan adik-adik relawan untuk ikut berikhtiar bergabung dalam kabinet SDM unggul Indonesia Maju, dengan berserah diri kepada Allah SWT pada gilirannya nanti, insya Allah saya siap memaparkan di hadapan publik, bahwa realisasi dari konsep tersebut realistik untuk direalisasikan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan," ujar Tippe.
Pembina Lembaga Pengawas Kinerja Aparatur Negara (LPKAN), Wibisono, merekomendasi Tippe untuk jadi Menhan di Kabinet Jokowi jilid dua.
Menurut dia, Letjen Syarifudin merupakan sosok yang cakap dan cocok untuk menggantikan Menhan Jendral Ryamizard Ryacudu karena dirinya pernah bekerja sama dengan kedua jenderal itu dalam mewujudkan konsep Perang Modern sebagai konsep penyadaran bangsa lewat penerbitan buku 'Bangsa Indonesia Terjebak Perang Modern' pada 2004.
"Ini legacy juga buat beliau dan pak Menhan, kedua jenderal ini satu visi dan pemikiran dalam platform pertahanan dan keamanan nasional. Ke depan dibutuhkan sosok new leader jenderal pemikir yang mempunyai visi jauh ke depan," jelas Wibisono. (RO/OL-1)
Selain Tom Lembong, masih ada beberapa mantan menteri era Jokowi yang terjerat kasus korupsi. Berikut beberapa mantan menteri tersebut.
Seharusnya Prabowo berkaca pada kabinet pemerintahan Jokowi.
“Setahu saya ada. Kan Pak Prabowo sudah ngomong kalau nama-nama dari kabinet Pak Jokowi yang bagus-bagus akan juga dipakai untuk membantu beliau."
MENTERI Sosial Tri Rismaharini bungkam saat ditanya rencana mundur dari kabinet Presiden Jokowi. Ia hanya tersenyum dan melambaikan tangan ke awak media, Selasa (3/9).
PDIP berharap reshuffle kabinet di akhir masa jabatan ditujukan untuk meningkatkan kinerja. Pasalnya, persoalan perekonomian rakyat mendesak untuk diselesaikan.
Saat ditanya lebih lanjut soal Menteri ESDM Arifin Tasrif yang akan digantikan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Presiden enggan menjawab kabar tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved