Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
PENGAMAT hukum tata negara dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Jentera Bivitri Susanti mengatakan jarak waktu antara pengumuman hasil Pilpres 2019 dan pengambilan sumpah presiden dan wakil presiden terpilih terlalu jauh. "Fakta bahwa jarak waktu dari pengumuman capres dan cawapres terpilih sampai dengan dilantik ini lama sekali jedanya sehingga kita juga dibuat letih dengan negosiasi-negosiasi politik yang dibuat terbuka," ujar Bivitri seusai penutupan Konferensi Nasional Hukum Tata Negara (KNHTN) VI di Jakarta, kemarin.
Menurut Bivitri, jarak waktu tersebut terlampau jauh sehingga membuka ruang yang terlalu lebar untuk negosiasi politik dalam penyusunan kabinet. "Tapi memang tampak sangat panjang jedanya karena diasumsikan pilpres ini terjadi dua putaran," kata Bivitri.
Terkait dengan posisi tawar presiden dan partai politik dalam penyusunan kabinet, Bivitri menyebutkan bahwa presiden memiliki hak prerogatif untuk menentukan kualifikasi menterinya. "Misalnya saja yang diusulkan dalam pembentukan kabinet, perlu dimaknai bahwa prerogatif presiden itu ialah hak dia untuk menentukan kualifikasi menteri," katanya.
Bila kualifikasi tersebut dilepas kepada publik, partai politik bisa saja mengajukan calon menteri yang dinilai sesuai dengan kualifikasi tersebut. "Itu memang tidak masalah, sepanjang kualifikasinya itu terpenuhi, meskipun realitanya memang tetap ada negosiasi politik," katanya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menegaskan kalau dirinya ogah direcoki soal penyusunan kabinet. Ia mengingatkan semua pihak, penyusunan menteri menjadi hak prerogatif presiden dan tak boleh diganggu gugat. "Jadi enggak usah ikut campur!" tegas Jokowi.
Namun, Jokowi mengaku tetap terbuka menerima masukan nama-nama yang dianggap kompeten menjadi calon pembantunya. "Bisik-bisik boleh, usul boleh, tapi itu hak prerogatif presiden," ujarnya. (Ant/P-4)
Putra bungsu Presiden Jokowi itu juga menyebut bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.
Ia menilai ada perpecahan antara Jokowi dengan PDIP yang mengusung pasangan Ganjar-Mahfud.
Beragam pembangunan telah dilakukan selama empat tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin.
Tak hanya memberi selamat pada Jokowi-Amin, AHY juga mengapresiasi sikap Prabowo-Sandiaga
"Saya meyakini kebesaran hati dan kenegarawanan dari sahabat baik saya Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno," kata Jokowi.
Ia justru mengatakan akan mencari langkah hukum selanjutnya dalam menyikapi putusan MK yang bersifat final dan mengikat itu.
Perlu dilakukan evaluasi secara serius dan menyeluruh agar keberadaan kementerian koordinator benarbenar efektif dalam mendukung kebijakan pembangunan yang dicanangkan presiden.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved