Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
ANGGOTA Komisi III DPR RI Fraksi Nasdem Teuku Taufiqulhadi percaya nama-nama calon pimpinan (Capim) KPK yang telah dijaring oleh Panitia Seleksi Capim KPK merupakan hasil yang terbaik.
"Menurut saya apa yang diberikan 10 orang itu sudah terbaik dari ratusan orang yang telah mendaftar," ujar Taufiq saat dikonfirmasi, Minggu (2/9).
Terkait adanya suara-suara miring atas kinerja Pansel Capim KPK yang diduga sarat akan kepentingan, Taufiq menepisnya dengan menyatakan Pansel Capim KPK memiliki kredibilitas yang mumpuni. Ia pun menyatakan setuju dan mendukung penuh kerja Pansel Capim KPK.
Baca juga: Pansel Capim KPK akan Umumkan Hasil Psikotes 5 Agustus
"Kami menganggap bahwa pansel itu cukup kredibel. Mereka adalah pemegang amanat presiden, dan kami tidak merasa bahwa mereka melakukan hal yang tidak tepat, dan sejauh ini di dalam rel. Karena itu kami akan mendukung apa yang dilakukan pansel tersebut," tukasnya.
Terkait tudingan kepentingan politik yang melandasi DPR dalam menentukan pimpinan KPK, Taufiq tak memungkirinya. Menurutnya, sekalipun ada kepentingan-kepentingan politik akan otomatis terbatasi oleh 10 nama Capim KPK yang akan diserahkan oleh presiden ke DPR nanti.
"Menurut saya kalau ada perspektif politik barangkali ada, memang itu adalah lembaga politik bagaimana bisa bebas dari persoalan politik. Jadi kalaupun ada kepentingan anggota DPR, seluas-luasnya kepentingan tersebut mereka akan terbentur hanya kepada 10 orang itu. Kan tidak bisa memilih di luar daripada itu," jelasnya.
Atas hal tersebut Taufiq menerangkan, dalam menentukan lima Pimpinan KPK nanti DPR utamanya akan menyoroti perspektif Capim KPK tersebut dalam memberantas korupsi di Indonesia.
Lebih dari itu, ia mengaku akan mempertimbangkan persepektif hingga strategi Capim KPK tersebut dalam memberantasan korupsi yang berorientasi pada pencegahan, sebagaimana yang dolontarkan oleh Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraannya di Sidang Tahunan MPR dan di depan DPR-DPD, 16 Agustus lalu.
"Mereka harus ada perspektif itu. Kami akan tanyakan bagaiman pemahaman mereka terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia. Bagaimana mereka punya rencana agar negara ini tidak punya koruptor lagi, relatif tidak ada koruptor lagi, ada enggaka strategi dan perspektif itu," pungkasnya.
Selain hal tersebut, lanjut Taufiq, pihaknya juga akan melihat etika, rekam jejak dan masukan dari masyarakat dalam menentukan lima nama pimpinan lembaga antirasywah tersebut.
Pansel Capim KPK akan menyerahkan 10 nama rekomendasi Capim KPK yang telah lolos uji publik ke presiden, Senin (2/9) besok. Selanjutnya, DPR akan menggelar fit and proper test guna menentukan lebih lanjut 5 nama Capim KPK terpilih yang akan duduk sebagian Komisioner KPK Periode 2019-2024. (Uca/A-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved