Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) menekankan reformasi perundang-undangan harus dilakukan secara besar-besaran. Ia mengajak kepada semua pihak mulai pemerintah, DPR, DPD, MPR, Pemda hingga DPRD untuk melakukan langkah-langkah baru.
Hal itu disampaikan dalam agenda pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2019 pada Sidang Bersama DPR-RI dan DPD-RI.
"Kita tidak boleh terjebak pada regulasi yang kaku, yang formalitas, yang ruwet, yang rumit, yang basa-basi, yang justru menyibukkan dan meruwetkan masyarakat dan pelaku- pelaku usaha. Ini harus kita hentikan," tegas Jokowi di Ruang Rapat Paripurna Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat (16/8).
Ia pun menekankan jangan sampai regulasi menjebak dan menakut-nakuti bangsa ini yang justru kemudian menghambat inovasi.
"Ini yang harus dibongkar sampai ke akar-akarnya," tambahnya.
Baca juga: Presiden Jokowi Apresiasi Lembaga Peradilan
Tak hanya itu, lanjut Jokowi, regulasi yang tidak sesuai dengan perkembangan zaman juga harus dihapus. Regulasi yang tidak konsisten dan tumpang tindih antara satu dan lainnya harus diselaraskan, disederhanakan dan dipangkas.
Kendati demikian, ia pun mengingatkan semua pihak harus tanggap terhadap tantangan baru yang belum diatur dalam peraturan perundang-undangan.
"Pemanfaatan teknologi yang merusak keadaban bangsa, yang membahayakan persatuan dan kesatuan, yang membahayakan demokrasi, harus kita atur secara terukur," tuturnya.
Selain itu, ia juga meminta agar semua pihak siaga dalam menghadapi ancaman kejahatan siber, termasuk kejahatan penyalahgunaan data. Pasalnya, kata dia, data adalah jenis kekayaan baru bangsa ini.
"Kini data lebih berharga dari minyak. Karena itu kedaulatan data harus diwujudkan, hak warga negara atas data pribadi harus dilindungi. Regulasinya harus segera disiapkan tidak boleh ada kompromi," ungkapnya.
Lebih lanjut, inti dari regulasi, menurut Jokowi, adalah melindungi kepentingan rakyat, melindungi kepentingan bangsa dan negara, mempermudah rakyat mencapai cita-citanya, dan memberikan rasa aman.
"Karena itu ukuran kinerja para pembuat peraturan perundang-undangan harus diubah. Bukan diukur dari seberapa banyak UU, PP, Permen atau pun Perda yang dibuat. Tetapi sejauh mana kepentingan rakyat, kepentingan negara dan bangsa bisa dilindungi," tandasnya.(OL-5)
Sejak 2011, ia sudah mempercayai GB Sanitaryware sebagai penunjang sanitary rumahnya.
Kecantikan Jepang, telah lama menjadi pelopor dalam industri perawatan kulit dengan inovasi produk dan teknologi mutakhir.
Brand asli Indonesia ini menawarkan lebih dari 2000 produk yang terbagi dalam 10 sub-brand dari berbagai kategori dengan harga yang terjangkau.
Teknologi perawatan kulit di Korsel terus berkembang. Inovasi terbarunya antara lain berupa eksosom untuk antiaging dan filler CaHA untuk mengatasi kerutan kulit.
Menciptakan keunggulan khas dan menjaga kualitas secara detail wajib dilakukan agar usaha fesyen premium dapat terus berkembang.
Logo yang didesain ulang ini merupakan dedikasi Felancy untuk selalu berinovasi memenuhi kebutuhan pakaian dalam perempuan Asia termasuk Indonesia.
Presiden memaparkan impian Indonesia 2045, yakni tepat satu abad Indonesia merdeka. Dan lima prioritas yang akan ditempuh dalam lima tahun ini untuk menuju impian tersebut.
Presiden Joko Widodo menyampaikan Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2021 di depan rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Vladimir Putin mengucapkan pesan Tahun Baru 2023 kepada para kepala negara-negara sahabatnya. Turki mendapatkan pesan khusus dari pemimpin eks negara Soviet ini.
PRESIDEN Joko Widodo mengingatkan kembali seluruh lembaga dan kementerian untuk bergerak cepat dalam memberikan bantuan sosial kepada masyarakat.
Presiden menyatakan pandemi covid-19 juga mengharuskan pemerintah melakukan reformasi fundamental dalam cara kita bekerja.
Salah satu poin yang disorot dalam pidato Presiden Jokowi, yakni klaim energi bersih. Menurut Walhi, itu berbanding terbalik dengan masih adanya pemanfaatan energi batu bara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved