Ketua Umum Muhammadiyah Serukan tidak Saatnya Bancakan Politik

Ardi Teristi Hardi
08/8/2019 20:05
Ketua Umum Muhammadiyah Serukan tidak Saatnya Bancakan Politik
KETUA Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nasir(MI/RAMDANI)

KETUA Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nasir, menyampaikan, pihaknya mempercayakan sepenuhnya susunan kabinet pemerintahan ke depan kepada Presiden Joko Widodo.

Ia hanya berpesan, para menteri dan pejabat yang dipilih bisa berdiri di atas kepentingan bersama, bukan golongan.

"Saya percaya Pak Jokowi. Dari mana pun menteri itu berasal, (Jokowi) bisa membimbing, mengarahkan, dan men-direct para menterinya untuk berdiri tegak di atas kepentingan rakyat, bangsa dan negara, bukan kepentingan golongan, kelompok apalagi pribadi," kata dia ketika ditemui di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Kamis (28/8) sore.

Haedar mengatakan, semua institusi negara termasuk kabinet mestinya dipilih berdasarkan prinsip meritokrasi, objektif, good governance, dan memimpin untuk semua. Artinya, jangan pernah menjadi menteri hanya untuk satu golongan, satu partai, atau satu kelompok.


Baca juga: Usai Diperiksa KPK, Mantan Presdir PT Lippo Bantah Menyuap


Ia pun mengajak para elite untuk introspeksi diri, kalau kekuasaan materi terus dikejar tidak akan pernah habis. Saatnya merenung apa yang bisa diberikan dan apa yang bisa diberikan untuk kemajuan bangsa dan negara.

"Sudah tidak saatnya lagi gontok-gontokan dan primordialisme dan tidak saatnya lagi bancakan politik," kata dia.

Haedar dengan tegas mengatakan, Muhammadiyah berposisi sebagai ormas, tidak dalam posisi mengajukan kadernya untuk menjadi menteri. Ia kembali mengatakan, Muhammadiyah mempercayakan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi untuk memilih menterinya yang terbaik.

"Jika ada di antara kader Muhammadiyah dipilih dan diberi amanat, insya Allah akan menjadi pemimpin dan menjadi pejabat untuk semua pihak, semua rakyat, dan semua golongan. Tidak untuk kepentingan golongan sendiri," kata dia.

Menurut dia, kader Muhammadiyah siap berperan di berbagai bidang, baik jadi menteri, ustaz, mubalig, hingga wartawan.

"Pokoknya semua siap. Sumber daya manusia kita insya Allah mencukupi," pungkas dia. (OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya