Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
Di tengah wacana percepatan musyawarah nasional, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membawa sebanyak 34 Ketua DPD tingkat I menemui Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (1/7).
Airlangga mengatakan, pertemuan jajaran pengurus partai beringin dengan Presiden Jokowi hanya untuk bersilaturahmi sekaligus mengucapkan selamat atas penetapan mantan Wali Kota Solo itu sebagai presiden terpilih periode 2019-2024.
"Tadi Bapak Presiden menyampaikan berterimakasih telah berkampanye bersama partai Golkar dan dengan partai Golkar beliau memenangkan pilpres ini bersama Pak Jokowi dan Ma'ruf Amin," ujarnya seusai pertemuan.
Baca juga: Empat Nama Ini Disebut Jadi Kandidat Ketum Golkar, Siapa Mereka?
Airlangga menambahkan, Jokowi berpendapat bahwa kehadiran Partai Golkar amat berpengaruh terhadap stabilitas politik di Indonesia, dan dalam menjalankan program-program pembangunan. Menurut dia, Presiden mengapresiasi capaian Partai Golkar yang berhasil meraih 85 kursi di DPR. Oleh sebab itu, Jokowi ingin konsolidasi dan soliditas Partai Golkar dalam mengawal pemerintah lima tahun ke depan.
Selain itu, sambungnya, Jokowi berpesan agar kepemimpinan di Partai Golkar diperkuat.
"Tentu kalau kami menjaga soliditas dan konsolidasi agenda-agenda ini bisa berjalan secara baik. Di samping itu, ada tugas-tugas dari parlemen yang harus dilaksanakan terkait perundangan yang belum selesai," jelasnya.
Terkait soliditas pengurus DPD tingkat I kepada dirinya untuk kembali memimpin partai berlambang beringin itu, Airlangga menjawab normatif.
"Bukan soal dukung-mendukung, tapi ini soal komitmen mendukung Presiden Jokowi periode 2019-2024,” ujarnya. (OL-8)
Selain Tom Lembong, masih ada beberapa mantan menteri era Jokowi yang terjerat kasus korupsi. Berikut beberapa mantan menteri tersebut.
Seharusnya Prabowo berkaca pada kabinet pemerintahan Jokowi.
“Setahu saya ada. Kan Pak Prabowo sudah ngomong kalau nama-nama dari kabinet Pak Jokowi yang bagus-bagus akan juga dipakai untuk membantu beliau."
MENTERI Sosial Tri Rismaharini bungkam saat ditanya rencana mundur dari kabinet Presiden Jokowi. Ia hanya tersenyum dan melambaikan tangan ke awak media, Selasa (3/9).
PDIP berharap reshuffle kabinet di akhir masa jabatan ditujukan untuk meningkatkan kinerja. Pasalnya, persoalan perekonomian rakyat mendesak untuk diselesaikan.
Saat ditanya lebih lanjut soal Menteri ESDM Arifin Tasrif yang akan digantikan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Presiden enggan menjawab kabar tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved