Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.

Peneliti UGM Ungkap Faktor Kematian Petugas KPPS

Putra Ananda
25/6/2019 20:00
Peneliti UGM Ungkap Faktor Kematian Petugas KPPS
Abdul Gaffar Karim menyampaikan keterangan pers terkait hasil kajian lintas disiplin atas meninggal dan sakitnya petugas KPPS( MI/SUSANTO)

SEJUMLAH peneliti yang berasal dari Kajian Lintas Disiplin Fakultas Universitas Gajah Mada (UGM) mengungkapkan penyebab meninggalnya ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada ajang Pemilu serentak April 2019 lalu. Para peniliti menyebut meninggalnya petugas KPPS murni terjadi karena faktor yang bersifat alamiah.

"Kematian yang terjadi itu karena sifat alamiah yaitu faktor kelelahan dengan beban kerja yang berat. Jadi tidak sama dengan rumor politik terkait adanya rekayasa dan petugas yang diracun," tutur peneliti asal UGM Abdul Gaffar Karim di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (25/6).

Baca juga: Kapolri Tegaskan Larangan Aksi Massa di Gedung MK

Penelitian ini mengungkap tingginya beban kerja menjadi faktor utama meninggalnya petugas KPPS. Rata-rata beban kerja petugas KPPS mencapai 20 hingga 22 jam. Selain itu, 80% dari petugas KPPS yang meninggal ternyata telah memiliki riwayat penyakit kardiovaskular yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah.

"Sakit dan meninggalnya petugas karena beban kerja yang sangat panjang jelang hari pemilihan," ungkapnya.

Peniliti lain Riris Andono Ahmad (Doni) menjelaskan penelitian ini menggunakan 3 metodologi. Verbal otopsi untuk mencari penyebab kematian, survei potong lintas di tempat pemungutan suara (TPS), serta penelitian kasus kontrol untuk mengetahui penyebab sakit.

Diungkapkan oleh Doni, berdasarkan hasil verbal otopsi oleh dokter spesialis forensik, ditemukan fakta bahwa 8 dari 10 petugas KPPS yang meninggal memiliki riwayat penyakit diabetes, hipertensi, dan jantung.

"90% dari mereka adalah perokok. Setiap kasus kematian yang ditemukan didiskusikan dengan para panel ahli dan disimpulkan penyebab kematian karena faktor alamiah," tutur Doni.

Baca juga: Yuk, Ikutan Prediksi Putusan MK Lewat Cuitan Refly Harun

Doni meyebutkan, rata-rata petugas memiliki pekerjaan utama selain menjadi petugas KPPS. Hal tersebut membuat waktu istirahat para petugas KPPS menjadi semakin sedikit. Kurangnya istirahat menyebabkan para petugas kelelahan dan jatuh sakit.

"Beban kerja terberat terjadi saat hari pencobolosan suara dengan presentase 80% bekerja dan 20% istirahat. Sementara 1 hari sebelum Pemilu 70% kerja 30% istirahat, dan 1 hari setelah Pemilu 60% kerja 40% istirahat," tuturnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya