Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

PAN dan Demokrat masih Pikir-Pikir

Putri Rosmalia
11/6/2019 09:10
PAN dan Demokrat masih Pikir-Pikir
Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan.(MI/BARY FATHAHILAH)

PARTAI Demokrat dan PAN belakangan semakin mendekatkan diri pada Koalisi Indonesia Kerja (KIK). Demokrat juga dikabarkan mengharapkan mendapat jatah pada kabinet Joko Widodo setelah resmi kembali dilantik sebagai presiden.

Menjawab pertanyaan tentang kepastian posisi mereka, kedua partai menyatakan belum bisa memutuskan. Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan mengatakan PAN menunggu hasil putusan gugatan pemilu presiden oleh kubu 02 di Mahkamah Konstitusi (MK).

“Kami masih menunggu proses di Mahkamah Konstitusi dan setelah itu kami akan memutuskan langkah selanjutnya,” ujarnya ketika dihubungi, kemarin.

Bara mengakui sudah ada beberapa­ orang di internal partai yang menyuarakan agar PAN berpindah koalisi. Ia pun mengatakan bahwa perubahan arah sangat mungkin dilakukan. Meski begitu, belum ada pembahasan resmi di tubuh partai mengenai hal tersebut.

Senada, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan pihaknya akan menuntaskan tugas di koalisi Prabowo Subianto-Sandi­aga Uno hingga proses sengketa pemilu di MK rampung.

“Posisi partai-partai politik koalisi pendukung paslon 02 menuntaskan perjuangan itu di MK. Mari kita ikuti dan lakoni bersama sampai selesai. Itulah esensinya berkoalisi dan Partai Demokrat setia berada di jalur itu,” kata Hinca, ketika dihubungi, kemarin.

Dengan pernyataannya tersebut, Hinca mengatakan berarti telah menjawab spekulasi seputar keluar­nya Partai Demokrat dari koalisi Prabowo-Sandi yang akhir-akhir ini sempat ramai diberitakan.

Hinca menyatakan hingga saat ini Demokrat belum mengambil sikap apakah akan bertahan atau pindah ke koalisi Jokowi lantaran masih melaksanakan tugas di koalisi Prabowo-Sandi. Hal tersebut, katanya, untuk menghargai dan melaksanakan kewajiban partai yang telah tergabung dalam koalisi.

“Merebut juara adalah ikhtiar mulia, menyentuh garis finis untuk menyelesaikan pertandingan adalah kewajiban,” ungkapnya.

Tegaskan DNA
Pihak KIK menegaskan mereka terbuka untuk bekerja sama dengan semua pihak. Termasuk bila Demokrat dan PAN ingin bergabung. Namun, keduanya diminta lebih dulu memantapkan sikap dan arah politik.

“Kalau bergabung di kabinet tapi harus sikap politik dan DNA-nya, jangan di kabinet iya tapi di luar kabinet menentang kebijakan. Harus sinkron. Demokrat harus jelas dulu DNA politiknya,” ujar Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Amin, Johnny G Plate, di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.

Johnny mengatakan bahwa mereka harus bisa menerima visi dan misi presiden dan wakil presiden. Jangan sampai kelak bawa visi baru yang tidak sejalan dengan pemerintahan.

“Sikapnya harus menjadi jelas. Sebagaimana kami yang ada di KIK. Saat ini KIK solid dan untuk kepentingan gotong royong politik kami membuka ruang kerja sama di kabinet,” ujar Johnny.

Selain itu, meski kelak bergabung dengan KIK, Johnny menegaskan bahwa susunan kabinet tetap merupakan hak presiden untuk menentukan. Tidak ada partai politik yang memiliki hak untuk menetapkan jatah posisi di kabinet. (Faj/P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya