Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Atasi Terorisme, Pasukan Darat 3 Negara Dibentuk

Golda Eksa
03/6/2019 19:10
Atasi Terorisme, Pasukan Darat 3 Negara Dibentuk
Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu saat berpidato di Shangri-La Dialogue, Singapura(Dok. Kemenhan RI)

MENTERI Pertahanan Ryamizard Ryacudu membeberkan bahwa Indonesia, Filipina, dan Malaysia, sepakat membentuk pasukan darat untuk menindak aksi terorisme.

Keputusan itu merupakan hasil trilateral meeting ketiga negara yang dibahas seusai acara IISS Shangri-La Dialogue ke-18 di Singapura, Minggu (2/6).

"Hal ini merupakan peningkatan setelah sebelumnya ada kerja sama patroli terkoordinasi untuk menanggulangi terorisme di Laut Sulu, Filipina," ujar Ryamizard dalam keterangan resminya yang diterima Media Indonesia.

Dalam pertemuan itu, ketiga negara juga sepakat bahwa langkah tersebut akan diawali dengan latihan bersama pasukan darat dan intelijen yang dimiliki masing-masing negara.

Baca juga : Ryamizard Bertemu Menhan AS Bahas Ancaman Terorisme

Sementara rencana jangka panjang ketiga negara ialah menerjunkan pasukan gabungan trilateral di Filipina.

Sebelumnya, Menhan Ryamizard yang diberikan kesempatan memaparkan pandangannya dihadapan negara-negara ASEAN Plus peserta IISS Shangri-La Dialogue ke-18, menegaskan tujuan mulia dari setiap pemerintahan di manapun ialah memberikan rasa aman dan mewujudkan kesejahteraan bagi rakyatnya.

Menurut dia, dalam menciptakan rasa aman baik di kawasan regional maupun internasional, pemerintah Indonesia berupaya untuk mewujudkan suatu ketidakpastian menjadi suatu kepastian.

Indonesia memandang event ‘Shangri-La Dialog’ sebagai forum pertemuan yang sangat penting untuk memperkuat komunikasi dan dialog interaktif yang produktif.

Forum itu sekaligus untuk secara bersama-sama mencari kesamaan pandangan di dalam menghadapi persoalan dan tantangan bersama yang pada gilirannya dapat mengganggu stabilitas dan keamanan di kawasan.

"Mengingat kawasan ASEAN sebagai poros maritim strategis di kawasan Indo-Pacific dan juga sebagai lalu lintas perdagangan intenasional dari barat ke timur dan utara ke selatan," terang Ryamizard.

Lebih jauh, terang dia, kunci dari persatuan ASEAN adalah kesamaan cara pandang atas nilai-nilai dasar ASEAN yang berisi ketulusan, kejujuran, saling mengutamakan kepentingan sesamanya, keterbukaan dan transparansi demi terwujudnya tujuan bersama.

Tujuan bersama tersebut, yaitu kesejahteraan, perdamaian, keamanan dan stabilitas di kawasan yang menjadi rumah kita bersama.

"ASEAN adalah sebuah konsep luas dan ASEAN adalah kunci stabilitas kawasan Indo Pacifik. Didalam ASEAN kita terus mencari dan memperbesar persamaan dan mengecilkan perbedaan,” ujarnya.

Mantan Kepala Staf TNI AD, itu menambahkan ASEAN telah membuktikan identitasnya sebagai komunitas yang inklusif yang ingin mengajak semua pihak agar bersatu.

ASEAN memiliki cara pandang dan visi sama dan memiliki 8 mitra strategis yang bersatu menjadi ASEAN Plus. Hal itulah yang selalu dilakukan ASEAN secara nyata.

Ryamizard juga mengajak seluruh delegasi peserta Shangri-La Dialogue ke-18 untuk bersatu dan menjaga 'Keajaiban ASEAN' sebagai modalitas utama untuk menjamin stabilitas dan ketahanan kawasan dengan membangun persatuan dan kerja sama kawasan berkonsep Satu Visi, Satu Identitas, dan Satu Komunitas. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya