Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
WAKIL Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Saut Situmorang meyakini, pimpinan baru KPK yang terpilih nantinya akan jauh lebih baik dari pimpinan yang ada saat ini.
"Kalian harus percaya bahwa orang yang di belakang kita itu akan lebih baik dari kita. itu pasti, karena orang akan lebih banyak belajar juga tentang KPK," kata Saut usai melakukan diskusi di kantornya, Jakarta, Selasa (21/5).
Saut menyebutkan, mereka yang mencalonkan diri untuk menjadi pimpinan KPK pasti sudah mempelajari persoalan yang ada di KPK, baik internal maupun eksternal. Oleh karenanya Ia meyakini KPK akan menjadi lebih baik kedepannya.
Baca juga: Komisi III Harap Pansel KPK Bekerja Maksimal
Sebelumnya, Saut juga mengungkapkan, pimpinan KPK itu setidaknya harus memiliki sembilan nilai yang dipegang sebagai individu.
Sembilan nilai itu ialah kejujuran, kepedulian, kemandirian, kedisiplinan, tanggungjawab, pekerja keras, sederhana, berani dan adil.
Menurutnya, mencari sosok yang dapat memenuhi sembilan poin itu tidaklah sulit. Namun demikian, bukan berarti masyarakat tidak perlu berperan dalam mengawasi proses seleksi pimpinan KPK.
"(Kalau mengandalkan) psikotes bisa saja tidak memenuhi harapan, apalagi kalau seleksi kita percayakan pada pansel yang 9 orang itu, ini sangat naif. Itu sebabnya pansel harus dibantu dengan masukan dari semua masyarakat. Itu bertujuan agar prioritas KPK selama ini bisa lanjut," ujar Saut kepada Media Indonesia, Senin (20/5).
Lagipula, untuk mendapatkan sosok pimpinan yang baik, tidak bergantung pada siapa eliminatornya, melainkan siapa saja yang mendaftarkan dirinya untuk menjadi kandidat pimpinan KPK.
"Prinsip dasar mencari calon itu sudah ada standardnya, ada model modelnya atau tools nya, kalau pemilihnya berintegritas, calon yang datang juga berintegritas. Maka harapan hasilnya akan menghasilkan pimpinan yang kompetitif dibanding pimpinan pimpinan jilid jilid sebelumnya tentu akan dipenuhi," jelas Saut.
Masyarakat saat ini, lanjut Saut, sudah mulai kritis dan memahami bagaiamana sosok yang layak dan tidak untuk mengemban tugas sebagai musuh koruptor.
"Seperti saya dulu punya mobil rubicon aja dipertanyakan, jelas jelas mobil itu nabung kerja tiga tahun di luar negeri, tapi itulah publik harus detail, melihat calon yang akan muncul siapa mereka sejak lahir sampai dengan saat mau mendaftar. Karena integritas itu adalah hal yang sustain, artinya menempel sepanjang umur," ujar Saut.
Menyoal anggota panitia seleksi (pansel) calon pimpinan KPK, Saut enggan berkomentar banyak, "Soal siapa pansel, anggap saja udah given. Jadi kasih saja masukan dan informarsi kepada pansel," imbuhnya.
"Filosofinya itu, pansel hanya mewakili kita untuk memilih, tapi masukan tentang calon dari kita semua jadi masih ada check and balances dari kita semua," tutup Saut. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved