Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

Hinca: Pendukung Prabowo-Sandi Tidak Pantas mem-bully Ibu Ani

Rahmatul Fajri
20/5/2019 16:50
Hinca: Pendukung Prabowo-Sandi Tidak Pantas mem-bully Ibu Ani
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) bersama istrinya Ani Yudhoyono yang tengah menjalani perawatan medis.(Istimewa/Anung Anindito)

SEKJEN Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan keputusan kadernya Ferdinand Hutahaean dan Jansen Sitindaon untuk keluar dari anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi bukan menunjukkan sikap partai di koalisi. Menurut Hinca, keputusan itu datang dari kedua kadernya tersebut.

Hinca menegaskan keluarnya kedua kadernya tersebut tak mempengaruhi komitmen partainya untuk bertahan di koalisi Prabowo-Sandi hingga keluarnya hasil rekapitulasi resmi Pilpres dari KPU.

"Kalau Ferdinand keluar bilang dari BPN itu sebagai pribadi dia. Sebagai Partai Demokrat tetap di situ, saya Sekjen, partai tetap," kata Hinca di Gedung DPR, Jakarta, Senin (20/5).

Hinca menjelaskan alasan keduanya keluar dari anggota BPN karena tidak terima istri Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dibully oleh pendukung Prabowo-Sandi. Maka dari itu, keluarnya dari anggota BPN sebagai bentuk protes.

"Jadi, menyatakan itu sebagai protes terhadap perlakuan pembully Ibu Ani," kata Hinca.

Lebih lanjut, Hinca mengatakan pembullyan tersebut tak pantas diterima oleh Ani Yudhoyono yang sedang menjalani perawatan di Singapura.

"Silakan bully Demokrat, silakan bully saya, silakan bully yang lain-lain, Pak SBY, Mas AHY, enggak apa-apa, orang sehat semua. tapi jangan bully Ibu Ani karena sedang sakit. Jadi orang yang rasional berdemokrasi, berdebat tentu tahu mana yang boleh mana, yang nggak boleh," tandas Hinca.

Kemarin, Direktur Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengaku dirinya berhenti mendukung Prabowo Subianto, lantaran melihat pendukung capres nomor urut 02 tersebut tidak menaruh simpati kepada istri Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ani Yudhoyono.

Sementara itu, Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengatakan akan mundur dari keanggotaan BPN. Menurutnya, perlakuan yang diterima Ani Yudhoyono telah mengiris hatinya.

"Kalau ditanya sikap pribadi saya sebagai kader, maka saya sungguh sudah tidak nyaman dengan keadaan ini. Dan saya pribadi akan pamit baik baik mundur dari barisan pak Prabowo ini. Karena begini begini saya ini juga ini kan ikut berjuang habis-habisan untuk memenangkan Pak Prabowo," kata Jansen. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya